Pelepasan Atlet Astacala Tel-U International Expedition (ATEX) 2018

Related Articles

Telkom University (Tel-U) melepas dua mahasiswa yang akan melakukan pendakian ke gunung Kilimanjaro yang memiliki ketinggian 5.895 meter diatas permukaan laut di Tanzania, puncak tertinggi Afrika . Mereka merupakan tim ASTACALA Tel-U International Expeditions 2018 (ATEX 2018) yaitu Adhitia Rachman (Ableh), Qoyyum Muhamad (Qoyyum) dan Pak Jefri Hasibuan selaku Perwakilan dari Telkom University.

Pada Senin (6/8/2018) Unit Kegiatan Mahasiswa Perhimpunan Mahasiswa Pecinta Alam ASTACALA (UKM PMPA ASTACALA) menggelar acara pelepasan di Gedung Bangkit Telkom University. Acara ini di hadiri oleh jajaran rektorat dan sejumlah civitas akademika Tel-U, perwakilan sponsor ekspedisi, dan kelompok mahasiswa pencinta alam dari berbagai universitas di Bandung Raya.

Wakil Rektor 4 Telkom University Bidang Kemahasiswaan Dr.Ir. Rina Pudji Astuti, M.T secara simbolis melepas tim ATEX 2018 dengan menyerahkan bendera Tel-U dan pemukulan gong.

“Kami berharap banyak pada kegiatan ini. Semoga dapat memberikan manfaat yang lebih kepada Telkom University dan terutama Indonesia” ujar beliau.

Yoga Sukma Mahendra selaku ketua ekspedisi mengungkapkan ekspedisi gunung es ini merupakan mimpi ASTACALA sejak berdiri di tahun 1992, terlebih lagi gunung ini adalah gunung keempat tertinggi di dunia. Seperti pada logo, terdapat gunung berpuncak saju yang melambangkan tujuan yang suci.

“Telah sepuluh bulan, ATEX 2018 mempersiapkan ekspedisi ini dengan serius mulai dari latihan rutin, simulasi pendakian, pengumpulan data, dan tentunya pendanaan. Semoga ekspedisi ini berjalan sesuai rencana dan menjadi inspirasi bagi pemuda Indonesia untuk mengharumkan nama bangsa.” Kata Yoga.

Rencananya, ekspedisi ini akan berlangsung selama sepuluh hari dengan harapan mencapai puncak pada 14 Agustus 2018. Pendakian ini akan menggunakan jalur Marangu yang memiliki tantangan tersendiri karena jalur ini merupakan jalur terpanjang di Gunung Kilimanjaro sehingga waktu untuk mencapai puncak lebih lama. Sesampainya di puncak, tim akan memecahkan rekor MURI yaitu pembacaan teks proklamasi di lokasi tertinggi dan bermain alat musik asal Jawa Barat yaitu karinding di lokasi tertinggi, menyambut hari kemerdekaan Indonesia dan mengenalkan budaya Indonesia khususnya Jawa Barat. Selain itu Tim akan melakukan riset mengenai tata kelola Taman Nasional Kilimanjaro sebagai perbandingan untuk taman nasional di Indonesia agar menjadi lebih baik.

“Ini adalah bentuk usaha ASTACALA untuk mendukung visi Tel-U yaitu universitas bertaraf Internasional (World Class University), dengan ini kami berharap Telkom University dapat bersaing dengan universitas top dunia” ungkap Ahmad Fauzan Ketua UKM PMPA ASTACALA.

Sebelumnya tim ekspedisi ASTACALA sukses menjadi tim Indonesia pertama  yang dapat mencapai puncak sejati Tebing Batu Lawi (2046 mdpl) di Malaysia.

 


Tulisan Oleh Allaam Fauhaad A (AM – 029 – Gemuruh Langit)

Foto Dokumentasi ASTACALA

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Artikel Menarik

Mengarungi Perairan Komodo (Bagian 2)

Kapal kami bukan phinisi. Tak memakai layar. Angin kencang biasanya bisa dimanfaatkan untuk mendorong layar.  Tapi tidak untuk kapal kami. Tanpa layar, angin kencang bisa membahayakan. Bisa membuat terbalik dan tenggelam.

Navigasi dengan Google Maps Offline

Walaupun ponsel kita tak mendapatkan sinyal seluler atau internet, sinyal satelit akan tetap didapatkan. Karena hampir seluruh permukaan bumi tercakup areanya. Jadi kita bisa memanfaatkan teknologi GPS ini melalui ponsel yang kita miliki.

Dakota RI-001 Seulawah

Dakota RI-001 Seulawah adalah pesawat angkut pertama milik Republik Indonesia yang dibeli dari uang sumbangan rakyat Aceh. Pesawat Dakota RI-001 Seulawah ini adalah cikal...