Ekspedisi TNMB Telusuri Jejak Harimau Jawa

Related Articles

Petugas Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) menelusuri kembali jejak harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) sejak Januari-Februari 2012 di kawasan hutan setempat yang berada di Kabupaten Jember dan Banyuwangi, Jawa Timur.

Foto Harimau Jawa yang Diambil pada Tahun 1938

Kepala Balai TNMB, Bambang Darmadja, Senin, mengatakan petugas TNMB sudah memasang lima kamera trap secara bertahap di tiga Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) untuk mengungkap keberadaan harimau Jawa yang sudah dianggap punah di Meru Betiri.

“Banyak kalangan yang sudah menganggap punah harimau Jawa, sehingga kami berusaha untuk membuktikan bahwa hewan langka itu masih ada di Meru Betiri dengan pemasangan kamera trap itu,” tuturnya di Kantor TNMB di Jember.

Pemasangan kamera trap selama dua bulan difokuskan di tiga SPTN yang meliputi SPTN I Sarongan Kabupaten Banyuwangi, SPTN II Ambulu Kabupaten Jember, dan SPTN III Kalibaru Kabupaten Banyuwangi.

“Setelah dilakukan penelusuran dengan memasang kamera di sejumlah lokasi dari lahan TNMB seluas 58 ribu hektare, maka petugas akan memfokuskan di beberapa titik saja yang diduga kuat sebagai habitat harimau Jawa,” paparnya.

Koordinator Tim Ekspedisi Carnivora Besar TNMB, Alif Olia Ananda, mengatakan beberapa hal yang perlu disiapkan dalam pemasangan kamera trap yakni faktor keamanan dalam menjaga kamera itu karena beberapa tahun lalu kamera untuk memotret harimau Jawa itu hilang, sehingga perlu adanya antisipasi sejak dini.

“Lima kamera trap itu dipasang di beberapa lokasi yang diprediksi menjadi kawasan berkeliarannya hewan karnivora besar itu dan tim juga melibatkan peneliti harimau Jawa untuk menentukan lokasi pemasangan kamera trap di Meru Betiri,” tuturnya.

Ia menjelaskan, Tim Ekspedisi Carnivora Besar TNMB akan mengumpulkan sejumlah data sekunder tentang keberadaan harimau Jawa di Meru Betiri berupa jejak, kotoran, dan cakaran untuk mendukung data primer dalam pemasangan kamera trap tersebut.

Diambil dari Antara News

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Artikel Menarik

Garuda di Ambang Kepunahan

Saat ini hutan alami tersisa kurang dari 10%. Selain perusakan hutan, elang jawa pun kerap diperdagangkan secara ilegal. Elang jawa terdaftar pada IUCN Red List yang statusnya sudah kritis (Critically Endangered/CR) artinya populasi elang jawa di Indonesia sudah sangat sedikit.

Binaiya (Bagian 12: Kota Baru Masohi)

Masohi adalah nama sebuah kota di Pulau Seram. Ia menjadi ibu kota kabupaten terbesar di Provinsi Maluku: Maluku Tengah. Wilayahnya mencakup sebagian besar Pulau...

Sekilas Cave Photography

Foto pertama dibuat pada tahun 1826 selama 8 jam. Louis Jacques Mande Daquerre merupakan bapak fotografi dunia (1837). Kamera obcura merupakan kamera pertama kali...