TWKM XVIII

TWKM XVIII

Pendahuluan

Sejak pelaksanaan TWKM I tahun 1988 yang membahas masalah internal MAPALA, maka dalam perkembangannya pelaksanaan TWKM difokuskan untuk membahas hal-hal yang berkembang di masyarakat khususnya permasalahan lingkungan. Perkembangan tersebut dari tahun ke tahun mengalami pasang surut sesuai dengan ritme perkembangan MAPALA itu sendiri.

Tahun 2006, pelaksanaan TWKM kali ini merupakan pelaksanaan TWKM XVIII yang diselenggarakan oleh Mahasiswa Pecinta Alam (MAHAPALA) Universitas Negeri Semarang. Banyak hal yang seharusnya kita (MAPALA yang tergabung dalam forum TWKM) mulai berpikir secara kritis tentang eksistensi forum kita selama ini, sudahkah forum tertinggi kita ini bermanfaat untuk anggota kita, atau sudahkah kita mampu untuk bersama-sama menjunjung tinggi harkat serta martabat forum kita, bukankah dengan menghormati forum kita berarti kita juga menghormati organisasi MAPALA kita sendiri dan organisasi MAPALA lain.

Perlu kita sadari bahwa sebenarnya kita memiliki kekuatan besar, yaitu jaringan yang tersebar di seluruh nusantara. Kekuatan jaringan yang kita miliki akan semakin kuat manakala kita menyadari kelemahan yang kita miliki selama ini sehingga perlu adanya komunikasi dan kordinasi yang efektif agar kita mendapatkan hasil yang maksimal.

Melalui kegiatan Temu wicara dan Kenal Medan XVIII kali ini kami mengajak seluruh MAPALA anggota forum TWKM untuk dapat memberdayakan forum kita menjadi suatu forum yang memiliki arti pentingdan dapat berdaya guna positif. Melalui pemberdayaan MAPALA terhadap masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan semoga dapat membuat kita benar-benar menjadi agent of change bagi masyarakat.

Dasar Kegiatan

  1. Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat
  2. Kode Etik Pecinta Alam Indonesia
  3. Ketetapan Sidang temu Wicara, temu Wicara dan Kenal Medan (TWKM) XVII Nomor : 07/TAP/PRES.SID.TW/TWKM/XII/2005 tentang penetapan MAHAPALA UNNES sebagai penyelenggara TWKM XVIII
  4. Program kerja MAHAPALA Universitas Negeri Semarang Periode 2006

Tujuan Kegiatan

  1. Memupuk rasa persatuan, kesatuan dan persaudaraan antar Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) sebagai implementasi dari Kode Etik Pecinta Alam Indonesia.
  2. Menumbuhkan kesadaran kritis bagi Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) terhadap permasalahan lingkungan.
  3. Meningkatkan peran Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) dalam menyelesaikan permasalahan lingkungan hidup.
  4. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa pecinta alam sebagai penggiat alam bebas.
  5. Memperkenalkan sumber daya alam yang berada di Provinsi jawa tengah.

Nama Kegiatan

“TEMU WICARA DAN KENAL MEDAN (TWKM) XVIII MAHASISWA PECINTA ALAM (MAPALA) SE-INDONESIA TAHUN 2006”

Tema Kegiatan

“PEMBERDAYAAN MAHASISWA PECINTA ALAM (MAPALA) SEBAGAI PENGGIAT OLAH RAGA ALAM BEBAS DAN PEMERHATI LINGKUNGAN TERHADAP MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN”

Waktu dan Tempat Kegiatan

Pada tanggal 12 sampai dengan 18 September 2006 di beberapa kabupaten di Provinsi Jawa Tengah.

Khusus untuk divisi diving dilaksanakan dari tanggal 11 sampai dengan 18 september 2006 di Semarang dan Taman Nasional Karimunjawa.

Ketentuan Umum Peserta

  1. Peserta adalah utusan dari organisasi mahasiswa pecinta alam (MAPALA) tingkat perguruan tinggi (Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, dan Akademi) atau MAPALA tingkat fakultas apabila tidak ada MAPAL tingkat perguruan tinggi.
  2. Setiap perguruan tinggi hanya mewakilkan satu organisasi mahasiswa pecinta alam untuk menjadi peserta TWKM XVIII dengan mengacu pada point 1.
  3. Peserta TWKM XVIII wajib membawa surat rekomendasi dari pimpinan perguruan tinggi.
  4. Peserta wajib membawa surat tugas dari organisasi.
  5. Setiap peserta organisasi peserta TWKM XVIII wajib mengikuti Temu Wicara.
  6. Membawa bendera organisasi (untuk delegasi temu Wicara).
  7. Membawa seragam resmi organisasi.
  8. Peserta dilarang membawa dan/atau memakai narkoba dan minum-minuman keras selama kegiatan.
  9. Melengkapi administrasi.

Administrasi Peserta

  1. Mengisi formulir pendaftaran peserta.
  2. Menyerahkan surat tugas atau rekomendasi organisasi.
  3. Menyerahkan pas foto ukuran 3×4 cm sebanyak 3 lembar.
  4. Menyerahkan surat keterangan sehat dari dokter.
  5. Membayar uang kontribusi peserta sebesar Rp 300.000,00 per orang untuk peserta Temu Wicara, Gunung Hutan, Caving, rafting, Lingkungan Hidup, dan Rock Climbing, serta sebesar Rp 600.000,00 per orang untuk peserta Diving (Rp 300.000,00 digunakan untuk sertifikasi POSSI – CMAS, buku materi, log book, brave pad)

Pendaftaran

Pendaftaran terakhir dilakukan pada saat pendaftaran ulang yaitu pada hari Senin, 11 September 2006 di Gedung B6 Fakultas Bahasa dan Sastra universitas Negeri Semarang.

Khusus untuk divisi diving, pendaftaran terakhir pada hari Minggu, 10 September 2006 di Sekretariat MAHAPALA Universitas Negeri Semarang, Komplek Pusat Kegiatan Mahasiswa “Joglo”

Alur pendaftaran melalui bank melalui Bank BNI ‘46 dengan nomor rekening 0105280625 atas nama Sdri. retno Dewi N QQ MAHAPALA, BNI ‘46 Cabang Semarang dan mengirimkan bukti transfer melalui faximile ke nomor yang tertera pada contact person, menghubungi panitia sesuai contact person, membawa bukti transfer yang sah dari pihak bank saat pendaftaran ulang pada tanggal 11 September 2006.

Khusus untuk divisi diving, pendaftaran hanya melalui Bank BNI ‘46.

Bentuk Kegiatan

TWKM XVIII kali ini terdiri dari Stadium General, Temu Wicara, dan 6 Divisi Kenal Medan (Bird watching, Diving, Gunung Hutan, Rock Climbing, Caving, dan Arung Jeram).

Stadium General

Berupa kuliah umum yang merupakan kegiatan pembuka dengan materi pemberdayaan MAPALA sebagai penggiat olah raga alam bebas dan pemerhati lingkungan terhadap masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan.

Bertempat di Gedung Auditorium Universitas Negeri Semarang dimana peserta diwajibkan memakai Seragam resmi organisasi (berlaku untuk seluruh peserta) pada tanggal 12 september 2006. Pembicara yang akan hadir antara lain Ir. Rahmat Witular (Menteri negara Lingkungan Hidup), M. S. Ka’ban (Menteri Kehutanan), dan Bupati Kabupaten Wonosobo.

Temu Wicara

Pesertanya adalah pengurus inti organisasi yang dibuktikan dengan surat tugas atau rekomendasi dari organisasi dimana membawa bendera organisasi dan memakai seragam resmi organisasi. temu Wicara ini bertempat di Wisma Thulodo, Kotamadya Semarang, Jawa Tengah.

Bird Watching

Kegiatan bird watching akan mengambil 4 lokasi yang memiliki karakteristik berbeda yaitu di Pantai Sayung Kabupaten Demak, Pantai Jrakah Kota Semarang, kawasan Tinjomoyo Kota Semarang, dan kawasan Gunung Ungaran Kabupaten Semarang.

Bird watching akan dimulai di daerah dataran rendah yaitu pantai, tambak, rawa, serta daerah dataran tinggi. Materi praktik dilakukan dengan cara pendampingan setiap kelompok oleh nara sumber. Dimana jenis burung yang menjadi target pengamatan anatara lain burung kuntul (Egretta), burung cangak merah (Ardea Purpurea), kepodang (Oriolus Chinensisi), punai (Treron), Srigunting (Dicrurus), dan jenis-jenis elang khusunya elang jawa (Spizaetus Bartelsi).

Materi kegiatan meliputi antropologi dan sosiologi, teknik identifikasi burung, teknik fotografi satwa, teknik pemasangan jaring burung (misnet), dan simulasi bird race (lomba pengamatan burung). Pemateri oleh nara sumber Ferry Hasudungan dari Wetlands International, Lim Wen Sin dari Yayasan Kutilang, dan Karyadi baskoro (Dosen Biologi Universitas Diponegoro).

Peralatan yang harus dibawa peserta anatara lain binokuler (dianjurkan), buku panduan burung Jawa dan Bali – john Mackinnon atau buku panduan lain yang sejenis (dianjurkan), senter + baterai cadangan + bohlam cadangan, tempat minum 1,5 liter, alat tulis (buku, pensil, bolpoin, penghapus), kamera digital atau SLR (dianjurkan), ponco, dan seragam organisasi. Peralatan pribadi anatar lain alat tidur (sleeping bag), pakaian hangat, matras, day pack, P3K pribadi, pakaian ganti, dan alat mandi.

Kuota peserta untuk kegiatan ini dibatasi sampai 20 orang.

Diving / Selam

Lokasi kegiatan diving bertempat di Taman Nasional Karimunjawa, merupakan taman nasional yang kaya sumber daya perairan dan keanekaragaman biota yang cukup tinggi. Daerah ini dijadikan konservasi plasmanutfah yang dapat dimanfaatkan bagi kepentingan wisata, penelitian, pendidikan, dan kegiatan penunjang budi daya.

Kegiatan divisi diving meliputi pendaftaran calon peserta divisi diving, seleksi peserta yaitu penyeleksian calon peserta diving berupa tes keahlian peserta atau seleksi kolam, pendaftaran ulang calon peserta divisi diving yang dinyatakan lulus seleksi serta pembagian atribut peserta (kaos, ID-card), serta sertifikasi selam untuk A1 dan A2 POSSI – CMAS.

Materi kegiatan meliputi Pendidikan Akadenis Penyelaman (PAP) yang meliputi peralatan, fisika penyelaman, fisiologi penyelaman, aspek medis penyelaman, lingkungan penyelaman, teknik penyelaman, dive rescue, organisasi POSSI, dan navigasi under water. serta materi Latihan Perairan Terbuka (LPT) yang meliputi seting alat, entry, clearing mask and snorkel, gangguan bawah air, fin pivod, balancing, recap regulator, post test, penyelaman, dan wreck dive (penyelaman bangkai kapal).

Syarat administrasi peserta adalah dengan membawa foto copy sertifikat A1 bagi peserta sertifikasi A2 dan melaksanakan ketentuan umum peserta. Perlengkapan dan peralatan yang harus dibawa anatara lain skin dive (masker, snorkel, fin), webbing 2 buah, senter + baterai dan bohlam cadangan, pakaian renang, pakaian selam (dianjurkan), kaos lengan panjang, dan seragam resmi organisasi. Selain itu peserta sertifikasi selam ini wajib menguasai syarat keahlian peserta yaitu dengan mengikuti seleksi keahlian peserta, untuk selanjutnya seleksi keahlian peserta tersebut juga seleksi kolam dengan spesifikasi renang dengan lintasan minimal 200 meter, abnea (tahan nafas) dengan lintasan minimal 15 meter, serta water trapen (lonjak-lonjak air) minimal 15 menit.

Perlengkapan pribadi peserta yang harus dibawa anatar lain alat tidur (sleeping bag), alat mandi, pakaian ganti, pakaian hangat, suplemen tambahan (madu dan susu kental manis).

Jumlah peserta minima dilakukannya kegiatan diving adalah 10 orang dan jumlah peserta dibatasi sampai dengan 20 orang. Apabila jumlah peserta tidak memenuhi kuota minimal (10 orang) maka kenal medan diving ditiadakan dan uang kontribusi oeserta dikembalikan 100% dan peserta diperbolehkan mendaftra pada divisi yang lain.

Sebelum sertifikasi, calon peserta wajib mengikuti seleksi kolam yang akan dilaksanakan pada hari Senin, 11 September 2006 pukul 07.00 sampai dengan selesai di kolam renang KODAM IV Diponegoro. Calon peserta yang tidak lulus seleksi kolam otomatis tidak berhak mengikuti sertifikasi selam (A1 dan A2) dan uang pendaftran akan dikembalikan dengan dipotong biaya kegiatan selam seleksi kolam berlangsung yaitu sejumlah Rp 100.000,00 (tanpa mendapatkan fasilitas peserta). Peserta yang tidak lulus seleksi kolam dapat mendaftar ke dIvisi lain dengan cara mendaftar kembali pada panitia. Peserta yang tidak mengikuti seleksi kolam dianggap tidak lulus seleksi.

Gunung Hutan

Lokasi kegiatan ini di Gunung Slamet (3428 mdpl) yang merupakan gunung aktif yang memiliki hutan heterogen yang lebat dan merupakan gunung tertinggi dan terbesar di Jawa Tengah. Secara administrasi Gunung Slamet terbagi menjadi lima daerah yaitu Kabupaten purbalingga, pemalang, tegal, Purwokerto, dan Brebes.

Kegiatan untuk divisi gunung hutan adalah pendakian Gunung Slamet dengan menggunakan system flying camp post to post. Sebelum melakukan pendakian terlebih dahulu dilakukan materikulasi oleh nara sumber serta akan diakhiri dengan kegiatan bakti sosial.

Materi kegiatan ini meliputi pengenalan potensi sumber daya alam Gunung Slamet oleh KPH Perhutani Banyumas Timur, klimatologi oleh Badan Meteorologi dan Geofisika Jawa tengah, vulkanologi dan geologi oleh Badan Vulkanologidan Mitigasi Bencana Geologi Indonesia, serta introduction mountaineering, manajemen ekspedisi, navigasi dan orientering oleh Djungkardi “Bongkeng” Adriana dan Eiger Adventure Service Team.

Syarat wajib peserta adalah berupa syarat administrasi dengan melaksanakan ketentuan umum peserta. Memenuhi syarat keahlian menguasai dasar mountaineering dan dasar navigasi darat. perlengkapan wajib yang perlu dibawa anatara lain tas carier minimal 80 liter, matras / karimat 1 buah, plastik besar 4 buah, tenda doome / flysheet 1 buah, alat navigasi (kompas, altimeter, GPS), webbing 1 buah, carabiner screw gate 1 buah, lampu badai 1 buah, senter + baterai dan bohlam cadangan, alat tulis, dan seragam organisasi. Sedangkan untuk perlengkapan pribadi meliputi kompor lapangan + bahan bakarnya, nesting, peralatn makan dan minum, pakaian ganti, sleeping bag, golok tebas, PPPK, survival kit, tempat air minimal 5 liter, ponco / raincoat, topi lapangan, handy talky (dianjurkan), sepatu lapangan, minyak tanah.

Rock Climbing / Panjat Tebing

Lokasi kegitan ini akan dilaksanakan di Tebing Gajah, Desa Gongseng, Kecamatan randudongkal, Kabupaten Pemalang. Tebing dengan jebnis batuan andesityang terletak di kawasan hutan dan memiliki ketinggian kurang lebih 150 meter.

Kegiatan ini diawali dengan penyampaian materi kegiatan oleh nara sumber dengan menggunakan metode diskusi. Selanjutnya dilakukan pemanjatan artificial, pembuatan jalur sport, vertical rescue, dan diakhiri dengan bakti sosial.

Materi kegiatan meliputi teknik pemasangan pengaman, teknik dan sistem pemanjatan, penentuan dan perhitungan grade, teknik pembuatan jalur, vertical rescue, dan pengembangan Tebing Gajah menjadi objek wisata olah raga minat khusus. Nara sumber adalah dari perguruan panjat tebing Skygers.

Syarat wajib peserta ini adalah memenuhi syarat administrasi yaitu membawa seragam resmi organisasi dan melaksanakan ketentuan umum peserta. Syarat keahlian yang harus dimiliki yaitu menguasai teknik dan sistem pemanjatan serta menguasai management rope.  Perlengkapan wajib peserta antara lain sit harness atau webbing 1 buah, helm panjat 1 buah, chalk bag 1 buah, carabiner screw gate 3 buah, carabiner non screw gate 3 buah, figure of eight 1 buah, sling prusik 3 buah, sling pita 3 buah, sepatu panjat 1 pasang (dianjurkan), tempat air minum 1,5 liter, senter + baterai dan bohlam cadangan. Untuk alat pribadi antara lain alat tidur (sleeping bag, katimat/matra), day pack, alat mandi, pakaian ganti.

Untuk kegiatan panjat tebing ini kuota pesertanya adalah dibatasi sampai 40 orang.

Caving / Penyusuran Gua

Lokasi kegiatan penelusuran gua terletak di Dusun Goa, Desa Kemaguhbatur, Kecamatan tawangharjo, Kabupaten Grobogan.

Kegiatan penelusuran gua akan dilakukan di 3 gua vertikal (photol) dan 1 gua horizontal yang karakteristik kawasan gua ini terletak di kawasan karst. Bentuk kegiatan penelusuran gua ini disesuaikan dengan target materi. Materi praktik dilakukan dengan pendampingan setiap kelompok oleh nara sumber.

Materi kegiatan akan disampaikan oleh nara sumber dari Hikespi (Himpunan Kegiatan Speologi Indonesia) dengan metode diskusi. Adapun materi yang akan diberikan meliputi praktik penelusuran gua vertikal, teori dan praktik mapping gua vertikal, teori dan praktik, fotografi gua vertikal, serta teori dan praktik rescue vertikal cave.

Syarat wajib peserta yaitu memenuhi syarat administrasi pesertaq dengan membawa seragam resmi organisasi dan melaksanakan ketentuan umum peserta. Syarat keahlian yang harus dimiliki yaitu menguasai standar caver pemula dan menguasai single rope technique (SRT). peralatan yang harus dibawa yaitu 1 set alat SRT, coveral, sepatu boot 1 pasang, helm speologi / head lamp, senter + baterai + bohlam cadangan, lilin 4 buah, korek api 1 buah, tempat minhum 1,5 liter, daypack, dan P3K. Perlengkapan pribadi yang harus dibawa antara lain alat tidur (sleeping bag, karimat/matras), alat mandi, alat makan (piring, sendok), dan alat tulis.

Kuota peserta untuk kegiatan caving dibatasi sampai 35 orang.

Arung Jeram

Berlokasi di Sungai Serayu dengan start Desa Krasak, Kecamatan Selomeeto Kabupaten Wonosobo dan finish di Desa Singomerto, Kecamatan Sigaluh, Kabupaten Banjarnegara. panjang lintasan 26 km dengan grade 3 s/d 4.

Kegiatan diawali dengan penyampaian materi kegiatan dengan menggunakan metode diskusi oleh nara sumber dari Yayasan Kapinis. Selanjutnya dilakukan pengarungan yang terbagi dalam beberapa tim. mempraktikkan teori-teori arung jeram dengan sistem pendampingan oleh nara sumber. Di akhir kegiatan juga akan dilakukan bakti sosial.

Materi kegiatan berupa pengenalan potensi arung jeram di Sungai Serayu oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Wonosobo, Sejarah arung jeram di Indonesia, perlengkapan arung jeram, self rescue dan river rescue, rapid theory dan rapid technique, river signal dan praktik pengarungan, dasar-dasar skipper, teori dan simulasi kejuaraan, dimana diisi oleh nara sumber dari Yayasan Kapinis.

Syarat wajib peserta adalah memenuhi syarat administrasi peserta dengan membawa seragam resmi organisasi dan melaksanakan ketentuan umum peserta. Syarat keahlian yang harus dimiliki yaitu bisa berenang, menguasai teknik-teknik arung jeram, menguasai teknik self rescue. Syrat peralatan yang harus dibawa adalah webbing 1 buah, carabiner non screw gate 1 buah, alat tulis (buku, bolpoint, pensil, penghapus0, peluit 1 buah, senter + baterai dan bohlam cadangan, topi pet. Perlengkapan pribadi yang harus dibawa antara lain pakaian ganti, aqlat tidur (sleeping bag, karimat/matras), alat mandi, alat tulis.

Kuota peserta untuk arung jeram dibatasi samapi dengan 35 orang.

Keterangan Tambahan

  1. Pembatasan kuota peserta bertujuan untuk safety procedure (berkaitan dengan kuantitas peralatan)
  2. Kelebihan peserta dari divisi yang membatasi kuota peserta akan dialihkan ke divisi yang jumlah pesertanya kurang, divisi gunung hutan, atau temu wicara sesuai kebijakan panitia.

Fasilitas Umum Peserta

Adapaun fasilitas yang didapatkan anatara lain sebagai berikut.

  1. Atribut peserta (kaos, ID-card).
  2. Block note 1 buah.
  3. Buku materi 1 buah untuk kenal medan.
  4. Transportasi ke lokasi pelaksanaan.
  5. Konsumsi selama kegiatan.
  6. Penginapan.
  7. Laporan kegiatan (untuk setiap organisasi).
  8. Souvenir (untuk setiap organisasi).

Untuk peserta divisi diving, fasilitas pendaftaran akan diberikan secara penuh setelah calon peserta dintakan lulus seleksi oleh pemateri.

Contact Person

  1. Hendri Yanto 085640536205
  2. Ardy Prasetyo 081326397000
  3. Basecamp Mahapala (024) 8508118
  4. Faximile (024) 8508003

Disadur dan ditulis ulang oleh : Astacala
Sumber : Brosur Undangan TWKM XVIII Mahasiswa Pecinta Alam Se-Indonesia

One thought on “TWKM XVIII

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *