Binaiya (Bagian 8: Menuju Aimoto)

Pagi merekah di Negeri Piliana. Udara terasa sejuk dan segar. Walaupun desa ini berketinggian empat ratusan meter dari permukaan laut, suasananya seperti ada di atas awan. Lembah terhampar di bawah. … Read More

Binaiya (Bagian 7: Negeri Piliana)

Saya duduk menunggu di lorong. Melihat poster-poster besar yang terpasang di dinding. Ada peta kawasan taman nasional, foto burung-burung, dan juga struktur organisasi pegawainya. Sedikit bosan. Tiga puluh menit telah … Read More

Binaiya (Bagian 6: Negeri Saleman)

“Bli… Bli… Ayo, bangun! Kita sudah sampai.” Dion memanggil dari belakang kursi. Saya menguap dan melihat sekeliling. Di balik jendela mobil, terlihat teluk biru di bawah perbukitan hijau. Hari sudah … Read More

Binaiya (Bagian 5: Berangkat ke Seram)

Ini adalah catatan perjalanan saya, yang berkisah tentang penyeberangan dari Pelabuban Tulehu di Ambon ke Pelabuhan Amahai di Seram. Menuju ibu kota Kabupaten Maluku Tengah di Masohi. Menggunakan kapal cepat express yang … Read More

Binaiya (Bagian 3: Kota Musik dan Trauma Masa Lalu)

Ambon City of Music. Walaupun saya membacanya terbalik, tulisan raksasa itu seperti menyambut. Posisinya membelakangi saya. Itu terlihat di tepi pantai Teluk Ambon, saat dalam perjalanan dari Bandara Pattimura menuju … Read More

Binaiya (Bagian 1: Perjalanan Panjang)

Pagi mulai menjelang. Langit terlihat memerah di angkasa timur. Saya yang ‘tertidur ayam’ di kursi dekat jendela, perlahan mulai menggeliatkan badan. Pesawat yang saya tumpangi, sebentar lagi akan mendarat di … Read More

Tambora (Bagian 6: Kalembo Ade, Tambora!)

“Om Swastiastu” begitu saya membuka salam. Saat saya masuk ke halaman rumah, saya melihat seorang wanita sedang mejejaitan di teras. Yang kemudian saya ketahui adalah jero mangku istri. Ditemani seorang lelaki paruh baya, … Read More