Tambora (Bagian 6: Kalembo Ade, Tambora!)

“Om Swastiastu” begitu saya membuka salam. Saat saya masuk ke halaman rumah, saya melihat seorang wanita sedang mejejaitan di teras. Yang kemudian saya ketahui adalah jero mangku istri. Ditemani seorang lelaki paruh baya, … Read More

Tambora (Bagian 4: Atap Sumbawa)

“Tit… Tit… Tit…” alarm saya berbunyi. Saya membuka mata. Walaupun masih mengantuk, saya bangun. Memaksa diri keluar dari kehangatan kantong tidur di dalam tenda. Bersiap ke Puncak Jam menunjukkan pukul … Read More

Tambora (Bagian 3: Kenapa Tambora)

“Bli. Kenapa memilih untuk mendaki Gunung Tambora?” tanya Abdul pada saya. “Karena belum pernah” begitu saya menjawab. Cukup singkat dan jelas. Sejenak, kami sama-sama diam. Lalu tertawa. Jawaban saya adalah … Read More