Page 1 of 1

Banjir Dayeuhkolot

Posted: Thu Feb 18, 2010 7:43 pm
by Widdha
Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa didaerah DK adalah daerah yang rawan akan banjir apalagi selama beberapa waktu ini hujan terus turun. di daerah sekitar kampus juga terkena banjir, tepatnya didaerah RW 13 SKB RT 3,4,5,7.
Tim tanggap bencana IT Telkom memegang daerah tersebut saat ini.

info:
1. korban yang terkena banjir sebanyak 43 KK.
2. Bantuan didapat dari sumbangan mahasiswa IT TElkom dan sisa dana tanggap bencana sebelumnya.
3. bantuan yang akan diberikan berupa sembako karena dari hasil survey, masyarakat masih bisa memasak.
4. bantuan telah di packing dan akan didistribusikan besok, jumat, 19 feb 2010

Re: Banjir DayeuhKolot

Posted: Fri Feb 19, 2010 11:14 am
by limasembilan
lokasinya hanya sekian puluh meter dari rumah kita sendiri..

Semoga rekan2 di sekre dan di luar bisa turut aktif membantu korban.
Kira-kira perahu bisa direalisasikan sekarang ngga ya. Bisa buat bantu distribusi bantuan logistik.

Re: Banjir Dayeuhkolot

Posted: Fri Feb 19, 2010 3:29 pm
by Gejor
Tadi dapat informasi dari milis intern di XL bahwa ada 3 RW yang terisolasi karena belum ada bantuan di sana.

Alamatnya :
Kampung Cilisung
Jl. Tubagus Anom Depan Gudang Dolog Dayeuhkolot Bandung

Kebutuhan : perahu karet untuk relokasi dan makanan.

Mungkin informasi ini bisa diteruskan kepada tim Astacala atau tim lain untuk bisa ditindaklanjuti.

Re: Banjir Dayeuhkolot

Posted: Sat Feb 20, 2010 8:10 am
by Widdha
1. b'gejor : udah wd sampaikan informasi itu ke tim,...dan mendapatkan info bahwa kemarin sore evakuasi masih dilakukan sampai daerah RW 2 atau belum sampe ke daerah cilisung karena keterbatasan perahu.


2. bantuan ke daerah SKB blum disampaikan, karena banjir masih menggenang, sehingga masyarakat tidak berada pada rumahnya masing-masing (kebanyakan ditempat saudaranya).

3. tim sekarang konsen membantu di Dayeuh kolot, daerah zipur.
bantuan yang diberikan berupa logistik, dan bantuan tenaga untuk menghandle evakuasi dan DU.

Re: Banjir Dayeuhkolot

Posted: Sat Feb 20, 2010 8:49 am
by Jimbo
Saudara-saudara semua...tanpa bermaksud mengecilkan nilai jerih payah yang sedang dilakukan oleh rekan-rekan di Sekre saat ini. Saya ingin mengukapkan kembali apa yang pernah dulu sempat kita bahas.

Saya ke STT (dulunya) tahuan 99, dan seingat saya hampir setiap tahun Dayeuhkolot selalu mengalami kejadian banjir. Sekarang sudah tahun 2010, artinya sudah sepuluh tahun lebih. Banjir, banjir dan banjir lagi.

Yang kita lakukan selama ini adalah bikin tim siaga bencana, terus melakukan bantuan-bantuan. Ya begitulah setiap tahun. Ada mungkin beberapa langkah lain, seperti penghijauan, terus membuat film tentang air (banjir ini), mugnkin juga diskusi-diskusi sekitar lingkungan.

Kemarin sore, saya juga lihat di tv, ada aparat Pemda Bandung yang sedang melakukan peninjauan.

Pikiran saya: ALANGKAH BODOH KITA INI, SUDAH BERTAHUN-TAHUN KEJADIAN SERUPA KITA HADAPI, DAN YANG KITA LAKUKAN TIDAK PERNAH BERANJAK DARI YANG ITU-ITU JUGA.

Sewaktu Musang beberapa waktu yang lalu, saya sempat melontarkan wacana untuk melakukan tindakan yang lebih dari sekedar penanggulangan seperti yang kita lakukan selama ini. Target akhirnya adalah SOLUSI MENYELURUH DAN MENYELESAIKAN.


Ada komentar????

salam

Re: Banjir Dayeuhkolot

Posted: Sat Feb 20, 2010 8:52 am
by Jimbo

Re: Banjir Dayeuhkolot

Posted: Sat Feb 20, 2010 2:41 pm
by masboy
BTW, burung hantu pernah mengabarkan bahwa ada dana sekitar 20jt untuk beli perahu. gimana perkembangannya?


100 anggota masak g bisa dapet 10 jt.


:axe: :axe: :axe: pengurus......!!!!

buat kek, running text atau iklan di halaman paling depan .org iklan kaya di situs2 berita online gitu.

maaf saya gatek jd kurang tahu istilahnya, jd hanya bisa kasih saran sj.

:spam:

bli gejor, kalo pengurus lambat, ambil alih sj kesempatan penayangan iklan ini. sp tahu ntar ada iklan produk tertarik juga. kan lumayan buat nambah2....

Re: Banjir Dayeuhkolot

Posted: Sat Feb 20, 2010 2:50 pm
by masboy
buat masalah banjir, penanganannya butuh effort yg besar.
buka kebun teh di puncak sj, kumpeni sampai2 mikirin buat banjir kanal di jakarta. ini karena mereka tahu batavia memang daerah rawan banjir. padahal, pondok indah itu dulu masih tempat jin buang hajat.

lha.... kalo bandung sekarang....
Bandung bagian utara kalau dilihat dari lantai 3 gedung A sj dah ketahuan warnanya coklat. harus buat apa ya?
harus buat bendungan atau waduk dayeohkolot x ya

:-k :-k :-k

Re: Banjir Dayeuhkolot

Posted: Mon Feb 22, 2010 9:15 am
by Adek
masboy wrote:buat kek, running text atau iklan di halaman paling depan .org iklan kaya di situs2 berita online gitu.
maaf saya gatek jd kurang tahu istilahnya, jd hanya bisa kasih saran sj.
namanya ticker mas.. bukan tiker aladin yo... :ketawa: :ngacir:

Re: Banjir Dayeuhkolot

Posted: Mon Feb 22, 2010 9:55 am
by Bedjat
Jimbo wrote:Saudara-saudara semua...tanpa bermaksud mengecilkan nilai jerih payah yang sedang dilakukan oleh rekan-rekan di Sekre saat ini. Saya ingin mengukapkan kembali apa yang pernah dulu sempat kita bahas.

Saya ke STT (dulunya) tahuan 99, dan seingat saya hampir setiap tahun Dayeuhkolot selalu mengalami kejadian banjir. Sekarang sudah tahun 2010, artinya sudah sepuluh tahun lebih. Banjir, banjir dan banjir lagi.

Yang kita lakukan selama ini adalah bikin tim siaga bencana, terus melakukan bantuan-bantuan. Ya begitulah setiap tahun. Ada mungkin beberapa langkah lain, seperti penghijauan, terus membuat film tentang air (banjir ini), mugnkin juga diskusi-diskusi sekitar lingkungan.

Kemarin sore, saya juga lihat di tv, ada aparat Pemda Bandung yang sedang melakukan peninjauan.

Pikiran saya: ALANGKAH BODOH KITA INI, SUDAH BERTAHUN-TAHUN KEJADIAN SERUPA KITA HADAPI, DAN YANG KITA LAKUKAN TIDAK PERNAH BERANJAK DARI YANG ITU-ITU JUGA.

Sewaktu Musang beberapa waktu yang lalu, saya sempat melontarkan wacana untuk melakukan tindakan yang lebih dari sekedar penanggulangan seperti yang kita lakukan selama ini. Target akhirnya adalah SOLUSI MENYELURUH DAN MENYELESAIKAN.


Ada komentar????

salam
Boeng semoea,
To the point saja, solusi masalah banjir bandung tjoekoep berat. Apapun itu, sebenar-benarnya bisa direalisasikan, asal ada niat dan tekat bersama semua komponen masjarakat.
Begini Boeng, tanpa mengesampingkan efek perubahan iklim global, akar permasalahan utama yang dihadapi kota Bandung adalah meledaknya djoemlah pendoedoek.
Orang berbondong-bondong memenuhi Bandung dan orang setempat tidak mau keluar karena bandung mempunya daya tarik kuat. Ia adalah kota yang menyandang predikat kota wisata, kota pelajar, kota industri, kota teknologi, pusat pemerintahan, dan kota militer. Dengan demikian, datanglah urbanisator mendiami sudut sudutnya sampai yang tersempit. Lereng gunung Tjikoekoer dibabat untuk tanaman sajoer, ruang terbuka hijau dialih fungsi menjadi plaza BBM. Adalah contoh efek samping dari kelebihan djoemlah pendoedoek ini.
Solusinya berangkat dari pemikiran mengurangi Djoemlah pendoedoek ini, jaitu :
1. Bandung ada baiknya difungsikan sebagai kota pendidikan dan wisata saja. Dengan demikian, semacam factorie kain, paberik pesawat dan senjata, barak tentara dll dibawa pergi dari kota Bandung, tentu beserta perangkat penduduk yang menyertai roda berjalannya perangkat tersebut.
2. Pada akhirnya, djoemlah pendodoek sebaiknya dikurangi lagi sehingga mendekati kira-kira 250 riboe djiwa, dengan cara tranmigrasi atau imigrasi. Selanjutnya dikontrol ketat angka ini.
3.Nah, lahan di boekit dan goenoeng dikembalikan lagi sebagai zona hutan tropis heterogen alami. Lahan bekas rumah kelebihan pendoedoek yang dahoeloe dijadikan lahan terbuka hijau.

Bagaimana boeng !!

Re: Banjir Dayeuhkolot

Posted: Mon Feb 22, 2010 7:51 pm
by Widdha
BTW, burung hantu pernah mengabarkan bahwa ada dana sekitar 20jt untuk beli perahu. gimana perkembangannya?
uangnya 19 juta...
tempat pembeliannya sedang di survey, salah satu opsinya adalah perahu dalam negri, made in tangerang...

Re: Banjir Dayeuhkolot

Posted: Tue Feb 23, 2010 7:50 am
by Jimbo
Bedjat wrote:
Boeng semoea,
To the point saja, solusi masalah banjir bandung tjoekoep berat. Apapun itu, sebenar-benarnya bisa direalisasikan, asal ada niat dan tekat bersama semua komponen masjarakat.
Begini Boeng, tanpa mengesampingkan efek perubahan iklim global, akar permasalahan utama yang dihadapi kota Bandung adalah meledaknya djoemlah pendoedoek.
Orang berbondong-bondong memenuhi Bandung dan orang setempat tidak mau keluar karena bandung mempunya daya tarik kuat. Ia adalah kota yang menyandang predikat kota wisata, kota pelajar, kota industri, kota teknologi, pusat pemerintahan, dan kota militer. Dengan demikian, datanglah urbanisator mendiami sudut sudutnya sampai yang tersempit. Lereng gunung Tjikoekoer dibabat untuk tanaman sajoer, ruang terbuka hijau dialih fungsi menjadi plaza BBM. Adalah contoh efek samping dari kelebihan djoemlah pendoedoek ini.
Solusinya berangkat dari pemikiran mengurangi Djoemlah pendoedoek ini, jaitu :
1. Bandung ada baiknya difungsikan sebagai kota pendidikan dan wisata saja. Dengan demikian, semacam factorie kain, paberik pesawat dan senjata, barak tentara dll dibawa pergi dari kota Bandung, tentu beserta perangkat penduduk yang menyertai roda berjalannya perangkat tersebut.
2. Pada akhirnya, djoemlah pendodoek sebaiknya dikurangi lagi sehingga mendekati kira-kira 250 riboe djiwa, dengan cara tranmigrasi atau imigrasi. Selanjutnya dikontrol ketat angka ini.
3.Nah, lahan di boekit dan goenoeng dikembalikan lagi sebagai zona hutan tropis heterogen alami. Lahan bekas rumah kelebihan pendoedoek yang dahoeloe dijadikan lahan terbuka hijau.

Bagaimana boeng !!
Bung Bedjat, terima kasih atas point-point solusinya. Saya sepakat untuk ketiga point tersebut. Lugas, jelas, tapi sungguh berat kalau mau direalisasikan....he...he....

Usul saya mungkin masih terlalu sederhana: KITA BISA MELAKUKAN HAL YANG LEBIH DIBANDING YANG SUDAH KITA LAKUKAN SELAMA INI. Saya melihat, masih ada yang bisa kita lakukan untuk fase pencegahan banjir. Jika memang belum memungkinkan dilakukan secara luas (sepanjang sungai Cikapundung), mari kita mulai dari Lingkungan sekre, STT (ITT maksudny) dan masyarakat di sekitar kampus.

1. Mari kita bina mental, di sekre rasanya tidak terlalu sulit untuk mewajibkan kawan-kawan menjaga kebersihan, menghindari segala kegiatan yang berdampak akan mengakibatkan banjir. Demikian juga, untuk lingkungan terdidik seperti kalangan kampus, misal dengan bekerja sama dengan BEM atau rektorat dalam membangkitkan kembali kesadaran berbudaya lingkungan. Yang mungkin agak memerlukan persiapan adalah bagaimana menjelaskan tingkah pola berlingkungan yang baik kepada masyarakat di sekitar kampus yang pada kenyataannya adalah penyebab utama dari banjir itu.

Ada yang bisa dilakukan, contohnya: bekerja sama dengan pihak kelurahan atau karang taruna. Astacala, setahu saya adalah organisasi yang dekat dan berusaha mendekat dengan kehidupan masyarakat. Jika ini dinilai kurang, mari kita rancang untuk memasukan ide bagaimana berlingkungan yang baik. Bagaimana mengelola sampah yang baik, bagaimana memperbaiki perilaku yang jorok menjadi perilaku yang condong pada perbaikan lingkungan.

2. Soal penataan lingkungan. Dalam benak saya, pembangungan rumah-rumah kost yang tergolong mewah di sekitar kampus, sedikit banyak memberikan andil pada kejadian banjir ini. Entah dari sistem draynase mereka yang kurang pas, entah mereka yang sembarangan menutup saluran air yang bersifat umum. Sehingga dengan beranjak dari hal tersebut, kita dapat menuntut para pengelola kost untuk ikut serta memperhatikan masalah banjir ini, jika mereka tidak bisa menyumbang tenaga, tentu (dalam benak saya) tidak akan berat bagi mereka untuk memberikan sumbangan materiil, seperti dana.

Dua itu saja dulu menurut saya, yang dapat dan mungkin dilakukan oleh kawan-kawan di sekre.

Langkah awalnya, coba dipetakan dulu permasalahan ini.

Bagaimana kawan-kawan di sekre?

salam

Re: Banjir Dayeuhkolot

Posted: Tue Feb 23, 2010 11:05 pm
by masboy
buat pengurus, gimana saran tarikan dana buat para anggota Astacala yg terhormat?

smsin sj ato buat thread baru di fordis khusus ini. paling g dah ada satu langkah dibuat.


8)

kl g ada yg nyumbang,.......

namaya jg usaha.

Re: Banjir Dayeuhkolot

Posted: Wed Feb 24, 2010 8:24 am
by Doni
masboy wrote:
kl g ada yg nyumbang,.......

namaya jg usaha.
Setuju.....
Minimal Kebo sudah siap nyumbang nih....

Re: Banjir Dayeuhkolot

Posted: Wed Feb 24, 2010 11:39 am
by Widdha
masboy wrote:buat pengurus, gimana saran tarikan dana buat para anggota Astacala yg terhormat?

smsin sj ato buat thread baru di fordis khusus ini. paling g dah ada satu langkah dibuat.


8)

kl g ada yg nyumbang,.......

namaya jg usaha.
sarannya bagus... diproses dulu ya

tapi...kayaknya harus ada pendaratnya dulu bang... gimana?

Re: Banjir Dayeuhkolot

Posted: Wed Feb 24, 2010 11:44 am
by Widdha
untuk daerah SKB dan sekitarnya telah terkendali...
sekarang, tim berkonsentrasi ke daerah ciwidey yang terkena tanah longsor...
beberapa orang telah dikirimkan.
karena jaringan telpon tidak stabil, kemungkinan tim akan bolak-balik untuk memberi hasil assesment.

Re: Banjir Dayeuhkolot - UPDATE 20 MARET 2010

Posted: Mon Mar 22, 2010 12:35 pm
by limasembilan
all,

Saat ini (20 Meret 2010) kembali Dayuehkolot dilanda banjir. Kali ini cukup besar sehingga pos dapur umum yang semula berlokasi di kantor kecamatan dayeuhkolot turut tergenang. Dapur umum hingga siang ini sedang dipindahkan ke kampus ITTELKOM. Logistik disiapkan untuk kebutuhan 700-800 orang.

Sementara itu tim Astacala berkoordinasi dengan badan tanggap bencana ITTELKOM dan PMI sedang mengevakuasi warga yang masih terjebak banjir di kelurahan Pesawahan menggunakan perahu karet. Dari berita di lapangan, warga yang terjebak banyak tersebar di desa Citepus, Pesawahan.

Di kawasan Pesawahan sendiri telah ada total 3 perahu karet dan beberapa perahu sampan kecil. Astacala juga telah menambah 6 unit pelampung untuk mendukung evakuasi.

Contact person:
Wisnu : 085624895026 (lapangan)
Ellya : 022 92523716 (kampus)

PICS:

Re: Banjir Dayeuhkolot

Posted: Thu Mar 25, 2010 12:49 pm
by Cgit Gonkz
Banjir tahun 2010 ini kata orang - orang banjir terbesar setelah tahun 1986,, kesimpulan sudah 24 tahun lamanya banjir gak ada solusinya... dan yang membuat miris pas kemarin lagi evakuasi ngliat dengan mata kepala masih ada juga orang yang buang botol aqua dan sampah plastik dengan seenaknya kebanjir,, dan disitu juga saya liat perahu - perahu evakuasi dari pemerintah dijadikan sarana untuk mencari duit bagi sebagian orang.. dan kayaknya itu udah menjadi hal yang sudah sangat biasa bagi mereka..

Re: Banjir Dayeuhkolot

Posted: Thu Mar 25, 2010 3:15 pm
by limasembilan
Adakah peta genangan banjir tahun ini?

Saya rasa, kita Astacala perlu punya dokumentasi untuk tanggap bencana ini.

Usul aja, kalo sempat kalian bikin dokumentasinya selengkap-lengkapnya. Beberapa data sudah dirintis oleh KSR bisa dipakai juga mungkin. Dilengkapi dengan peta persebaran genangan, kalo perlu ngetrack pake GPS naik perahu ke tiap ujung genangan air.

Data ini nantinya bisa dipergunakan dalam proposal dan laporan kegiatan peduli Cikapundung dan program lainnya, juga untuk menentukan parameter keberhasilan program itu. Misal pada tahun 2010 luasan banjir mencapai sekian meter persegi, nah setelah program itu berjalan sekian tahun genangan tinggal sekian meter persegi.

Juga kedalaman genangan air, kalo bisa dengan ukuran pasti.. tidak dengan ukuran setinggi leher atau dada orang dewasa lagi. Data semacam ini bakal terpakai nantinya. Jadi kalo sempat ya diusahakan.

Ada yang ingin menambahkan atau mengurangi, silakan... atau data itu udah ada?
baguslah... keep up the good work