Gempa Tasikmalaya - Jawa Barat
Posted: Thu Sep 03, 2009 1:56 am
Rabu, 2 September 2009 | 15:09 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Gempa yang terjadi siang ini, Rabu (2/9) pukul 14.52 WIB berpusat di 125 kilometer baratdaya Tasikmalaya, tepatnya di titik 7.837 derajat lintang selatan dan 107.263 derajat bujur timur. Gempa berkekuatan 7,3 SR itu terasa kuat di Jakarta.
Pusat gempa juga berada sekitar 105 km dari Bandung, 110 km dari Sukabumi, dan 195 km dari Jakarta.
Menurut US Geological Survey, pusat gempa berada di kedalaman 62,8 kilometer.
Beberapa karyawan dan orang-orang yang berada di gedung-gedung Jakarta, berhamburan keluar ketika gempa terjadi. Di Pacific Place dan gedung Bursa Efek Indonesia, orang-orang yang berkerumun dan berdesakan keluar. Pengguna jalan pun ikut berhenti sehingga memacetkan arus lalu lintas.
Terlihat para penjaga toko berlari panik meninggalkan toko dalam keadaan tidak terkunci. Hingga berita dilaporkan, keadaan masih panik.
----------------------------------------------------------------------------------
Rabu, 02 September 2009 | 22:26 WIB
TEMPO Interaktif, Bandung - Bupati Bandung Obar Sobarna meninjau korban gempa di Puskesmas Pangalengan Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (2/9) malam. Saat tiba, Obar tidak langsung meninjau para korban. Ia terlebih dahulu meninjau kondisi ruangan Puskesmas yang diporakporandakan gempa.
Di Puskesmas itu Obar sempat menerima laporan anggota Musyawarah Pimpinan Kecamatan Pangalengan. Ia juga menginstruksikan aparat di kecamatan agar sesegera mungkin melakukan inventarisasi data secara akurat. Data tersebut untuk memudahkan penyaluran bantuan dari pemerintah dan lembaga swasta.
"Saya juga minta agar korban meninggal segera diberi santunan Rp 1 juta untuk biaya pengurusan dulu saja," katanya.
Usai melakukan rapat singkat dengan para bawahannya, Obar tampak mendatangi sejumlah korban luka yang masih dirawat di halaman Puskesmas. Ia tampak mengobrol dengan salahsat korban luka, seorang anak perempuan warga Desa Pangalengan.
Dari pantauan Tempo, pemandangan rumah rusak dan roboh, tenda penampungan para pengungsi, dan gerombolan warga yang berkumpul di pinggir-pinggir jalan terasa mendominasi hampir seluruh kawasan jalan-jalan utama Kecamatan Pangalengan.
Salah satu kawasan yang tampak parah akibat gempa adalah pemukiman di sebuah gang di wilayah RW 05 Kampung Sidamukti Desa Pangalengan. Sisa reruntuhan langsung menyambut langkah pertama memasuki gang.
Semakin ke dalam, kondisi semakin parah. Mushola, balai kantor RW, rumah-rumah warga rusak dan roboh. Sebuah tenda yang disesaki warga RW 05 yang kehilangan rumah didirikan di bagian dalam gang.
"Warga di sini banyak yang rumahnya rubuh," kata Mimin (50) istri Ketua RW 05. Rumah Mimin adalah salah satu rumah yang roboh.
----------------------------------------------------------------------------------
Berdasarkan informasi adanya korban bencana akibat gempa tersebut, malam ini dari pihak Astacala dan ksr IT Telkom telah mengirimkan personil sebanyak 10 orang ke desa Kamasan, Banjaran.
berikut sms yg diterima dari Widi (2 Sept 09, 23:53 WIB):
Utk data smntara yg bru d dpt d desa kamasan
-rusak ringan 275 rmh
-rusak berat 51 rmh
-luka ringan 3 org
-shock 1 org d bawa k RS
JAKARTA, KOMPAS.com - Gempa yang terjadi siang ini, Rabu (2/9) pukul 14.52 WIB berpusat di 125 kilometer baratdaya Tasikmalaya, tepatnya di titik 7.837 derajat lintang selatan dan 107.263 derajat bujur timur. Gempa berkekuatan 7,3 SR itu terasa kuat di Jakarta.
Pusat gempa juga berada sekitar 105 km dari Bandung, 110 km dari Sukabumi, dan 195 km dari Jakarta.
Menurut US Geological Survey, pusat gempa berada di kedalaman 62,8 kilometer.
Beberapa karyawan dan orang-orang yang berada di gedung-gedung Jakarta, berhamburan keluar ketika gempa terjadi. Di Pacific Place dan gedung Bursa Efek Indonesia, orang-orang yang berkerumun dan berdesakan keluar. Pengguna jalan pun ikut berhenti sehingga memacetkan arus lalu lintas.
Terlihat para penjaga toko berlari panik meninggalkan toko dalam keadaan tidak terkunci. Hingga berita dilaporkan, keadaan masih panik.
----------------------------------------------------------------------------------
Rabu, 02 September 2009 | 22:26 WIB
TEMPO Interaktif, Bandung - Bupati Bandung Obar Sobarna meninjau korban gempa di Puskesmas Pangalengan Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (2/9) malam. Saat tiba, Obar tidak langsung meninjau para korban. Ia terlebih dahulu meninjau kondisi ruangan Puskesmas yang diporakporandakan gempa.
Di Puskesmas itu Obar sempat menerima laporan anggota Musyawarah Pimpinan Kecamatan Pangalengan. Ia juga menginstruksikan aparat di kecamatan agar sesegera mungkin melakukan inventarisasi data secara akurat. Data tersebut untuk memudahkan penyaluran bantuan dari pemerintah dan lembaga swasta.
"Saya juga minta agar korban meninggal segera diberi santunan Rp 1 juta untuk biaya pengurusan dulu saja," katanya.
Usai melakukan rapat singkat dengan para bawahannya, Obar tampak mendatangi sejumlah korban luka yang masih dirawat di halaman Puskesmas. Ia tampak mengobrol dengan salahsat korban luka, seorang anak perempuan warga Desa Pangalengan.
Dari pantauan Tempo, pemandangan rumah rusak dan roboh, tenda penampungan para pengungsi, dan gerombolan warga yang berkumpul di pinggir-pinggir jalan terasa mendominasi hampir seluruh kawasan jalan-jalan utama Kecamatan Pangalengan.
Salah satu kawasan yang tampak parah akibat gempa adalah pemukiman di sebuah gang di wilayah RW 05 Kampung Sidamukti Desa Pangalengan. Sisa reruntuhan langsung menyambut langkah pertama memasuki gang.
Semakin ke dalam, kondisi semakin parah. Mushola, balai kantor RW, rumah-rumah warga rusak dan roboh. Sebuah tenda yang disesaki warga RW 05 yang kehilangan rumah didirikan di bagian dalam gang.
"Warga di sini banyak yang rumahnya rubuh," kata Mimin (50) istri Ketua RW 05. Rumah Mimin adalah salah satu rumah yang roboh.
----------------------------------------------------------------------------------
Berdasarkan informasi adanya korban bencana akibat gempa tersebut, malam ini dari pihak Astacala dan ksr IT Telkom telah mengirimkan personil sebanyak 10 orang ke desa Kamasan, Banjaran.
berikut sms yg diterima dari Widi (2 Sept 09, 23:53 WIB):
Utk data smntara yg bru d dpt d desa kamasan
-rusak ringan 275 rmh
-rusak berat 51 rmh
-luka ringan 3 org
-shock 1 org d bawa k RS