Dudul!!petong wrote:hhfff... ga ngerti :-(
Road to "Aksi Penghijauan" Kita
- Bukan ARIEL
- astacala.org addict
- Posts: 451
- Joined: Mon Oct 03, 2005 8:05 pm
- Location: Grand Pancoran Regency
- Contact:
biarkan waktu yang menjawab...terlihat sedikit melankolis, tapi perlu diingat waktu terus berputar dan tidak akan pernah bisa diulang. semua akan terus berputar tanpa bisa berhenti. waktu memang menjadi jawaban atas seluruh pertanyaan yang ada dimuka bumi ini, tapi jangan sampai membuat kita terlalu lama dibuai oleh waktu, tanpa sadar kita sudah terlalu sibuk untuk kembali, terlalu capek untuk berkegiatan dan terlalu tua untuk melakukan semua yang sempat ada di kepala kita saat kita masih menunggu waktu menjawab semuanya...(hualah jadi ribet yah??) sudah lah...just be the best ajah lah..do what do you think is true and do what do you wanna do as well as u can do..Master Poker wrote: biar waktu yang menjawab karena smua pasti butuh proses
yang lalu,biarlah berlalu.tak usah kau ungkit atau pertanyakan kembali
sekarang ada permaenan yang lagi booming juga nech selain poker...namanya maen "seratus". jagoannya si boleng tuchh...sampe dapet piala dia.... :prayer: =) =)Master Poker wrote: lama sekali aku tak pernah merasakan nikmatnya main poker bersama
keluarga q..
aku rindu saat2 bermain poker bersama bli,sapi,petong n k' koepret..
and all of u whom played w/ me..
jeck mo nanya nih...no heart feeling yah...Bukan ARIEL wrote: Dudul!!
kapan lo berenti ngirim posting ga berguna ???
kabur ah.....hihihihihi...
“Twenty years from now you will be more disappointed by the things that you didn't do than by the ones you did do. So throw off the bowlines. Sail away from the safe harbor. Catch the trade winds in your sails. Explore. Dream. Discover." -Mark Twain-
--
http://lailiaidi.blogspot.com
--
http://lailiaidi.blogspot.com
-
- nyubie
- Posts: 25
- Joined: Thu Aug 03, 2006 12:43 pm
- Location: jakarta-bandung PP
- Bukan ARIEL
- astacala.org addict
- Posts: 451
- Joined: Mon Oct 03, 2005 8:05 pm
- Location: Grand Pancoran Regency
- Contact:
Kalo alasannya ngabisin bandwidth atau space website alias nge-junk, coba liat, postingan siapa yg paling makan tempat?... hihihi....adek wrote:jeck mo nanya nih...no heart feeling yah...Bukan ARIEL wrote: Dudul!!
kapan lo berenti ngirim posting ga berguna ???
kabur ah.....hihihihihi...
Bukan apa2.. gw posting buat mencapai angka posting terbanyak! biar dapet gelas cantik! no offense, bro..
-JQ-
A-053-BG
===========
When you feel calm, you're in the eye of the storm
A-053-BG
===========
When you feel calm, you're in the eye of the storm
back to topic nih
baca-baca koran komp*s kemarin katanya negara2 maju didunia mau menyumbang sebesar $100-$500/hektar untuk penghijauan untuk mengatasi masalah pemanasan global untuk 40 tahun ke depan.
selengkapnya
Denpasar, Kompas - Untuk menangkal pemanasan global dalam kurun 40 tahun ke depan, 189 negara maju telah sepakat memberikan bantuan bersama guna menghijaukan hutan dan lingkungan dengan menanam pohon sebanyak-banyaknya. Setiap hektar hutan yang dihijaukan akan dihargai 100 hingga 500 dollar AS.
Demikian dikatakan Menteri Negara Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar pada Semiloka Global Warming di Hotel Sanur Paradise, Bali, Jumat (13/7).
Menurut Rachmat, bantuan itu diberikan kepada 10 negara berkembang yang memiliki puluhan juta hektar hutan yang kini mengalami penggundulan. Di antaranya Indonesia, Brasil, dan Kongo.
Pemanasan global di antaranya disebabkan oleh kelebihan karbondioksida (CO>sub<2>res<>res<) di udara yang merupakan sisa-sisa pembakaran. "Salah satu pengikat kelebihan karbondioksida adalah dengan menanam pohon sebanyak-banyaknya. Menghijaukan hutan," kata Rachmat.
Akan tetapi, Indonesia dan negara-negara berkembang umumnya tidak punya dana untuk menanam hingga jutaan pohon agar hutannya kembali hijau. "Untuk itu, negara maju bersedia mendanai seluruh penanaman pohon di negara berkembang," ujarnya.
Bisa dihentikan
Mengenai mekanisme penerimaan bantuan nantinya, kata Rachmat, diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah masing-masing. Ini dimaksudkan agar pemerintah daerah dan masyarakatnya menjadi sadar akan pentingnya menghemat energi dan memelihara lingkungannya.
Kewajiban negara penerima bantuan adalah memelihara hutan agar tidak digunduli. Jika nantinya terbukti ada penebangan ilegal, para negara pendonor tidak akan menoleransi. Sanksinya, bantuan ke daerah bersangkutan bisa dihentikan. Bahkan, tidak tertutup kemungkinan disertai denda.
Upaya pelestarian hutan dan penanaman pohon sebanyak-banyaknya merupakan aksi konkret dari agenda kegiatan lingkungan hidup. "Selama ini, agenda lingkungan hidup dianggap pemikiran saja," ujar Rachmat.
Bali menjadi salah satu daerah yang dipilih menjadi tempat berlangsungnya penandatanganan kesepakatan tersebut pada Desember 2007 mendatang oleh negara-negara pendonor. Alasannya, Pulau Dewata dinilai memiliki lokasi yang sejalan dengan semangat pelestarian hutan melalui Tri Hita Karana.
Di Bali, lahan kritis tercatat 55.313 hektar dari total 500.000-an hektar.
Seperti diberitakan, upaya merehabilitasi lahan kritis di Indonesia hanya mampu menjangkau 600.000-an hektar dari target satu juta hektar yang ditetapkan melalui gerakan penghijauan sejak tahun 2003. Jika realisasi ini menjadi patokannya, dibutuhkan waktu 100-120 tahun guna mengatasi 59,2 juta hektar lahan kritis di Indonesia.(AYS)
sumber:http://www.kompas.com/kompas-cetak/0707 ... 683335.htm
baca-baca koran komp*s kemarin katanya negara2 maju didunia mau menyumbang sebesar $100-$500/hektar untuk penghijauan untuk mengatasi masalah pemanasan global untuk 40 tahun ke depan.
selengkapnya
Denpasar, Kompas - Untuk menangkal pemanasan global dalam kurun 40 tahun ke depan, 189 negara maju telah sepakat memberikan bantuan bersama guna menghijaukan hutan dan lingkungan dengan menanam pohon sebanyak-banyaknya. Setiap hektar hutan yang dihijaukan akan dihargai 100 hingga 500 dollar AS.
Demikian dikatakan Menteri Negara Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar pada Semiloka Global Warming di Hotel Sanur Paradise, Bali, Jumat (13/7).
Menurut Rachmat, bantuan itu diberikan kepada 10 negara berkembang yang memiliki puluhan juta hektar hutan yang kini mengalami penggundulan. Di antaranya Indonesia, Brasil, dan Kongo.
Pemanasan global di antaranya disebabkan oleh kelebihan karbondioksida (CO>sub<2>res<>res<) di udara yang merupakan sisa-sisa pembakaran. "Salah satu pengikat kelebihan karbondioksida adalah dengan menanam pohon sebanyak-banyaknya. Menghijaukan hutan," kata Rachmat.
Akan tetapi, Indonesia dan negara-negara berkembang umumnya tidak punya dana untuk menanam hingga jutaan pohon agar hutannya kembali hijau. "Untuk itu, negara maju bersedia mendanai seluruh penanaman pohon di negara berkembang," ujarnya.
Bisa dihentikan
Mengenai mekanisme penerimaan bantuan nantinya, kata Rachmat, diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah masing-masing. Ini dimaksudkan agar pemerintah daerah dan masyarakatnya menjadi sadar akan pentingnya menghemat energi dan memelihara lingkungannya.
Kewajiban negara penerima bantuan adalah memelihara hutan agar tidak digunduli. Jika nantinya terbukti ada penebangan ilegal, para negara pendonor tidak akan menoleransi. Sanksinya, bantuan ke daerah bersangkutan bisa dihentikan. Bahkan, tidak tertutup kemungkinan disertai denda.
Upaya pelestarian hutan dan penanaman pohon sebanyak-banyaknya merupakan aksi konkret dari agenda kegiatan lingkungan hidup. "Selama ini, agenda lingkungan hidup dianggap pemikiran saja," ujar Rachmat.
Bali menjadi salah satu daerah yang dipilih menjadi tempat berlangsungnya penandatanganan kesepakatan tersebut pada Desember 2007 mendatang oleh negara-negara pendonor. Alasannya, Pulau Dewata dinilai memiliki lokasi yang sejalan dengan semangat pelestarian hutan melalui Tri Hita Karana.
Di Bali, lahan kritis tercatat 55.313 hektar dari total 500.000-an hektar.
Seperti diberitakan, upaya merehabilitasi lahan kritis di Indonesia hanya mampu menjangkau 600.000-an hektar dari target satu juta hektar yang ditetapkan melalui gerakan penghijauan sejak tahun 2003. Jika realisasi ini menjadi patokannya, dibutuhkan waktu 100-120 tahun guna mengatasi 59,2 juta hektar lahan kritis di Indonesia.(AYS)
sumber:http://www.kompas.com/kompas-cetak/0707 ... 683335.htm
- Bukan ARIEL
- astacala.org addict
- Posts: 451
- Joined: Mon Oct 03, 2005 8:05 pm
- Location: Grand Pancoran Regency
- Contact:
Re: Road to "Aksi Penghijauan" Kita
Ada tawaran dari aksi peduli kali Ciliwung (http://www.tjiliwoeng.co.cc/) untuk bekerja membuat program yang sama seperti yang mereka lakukan di kali Ciliwung untuk sungai Cikapundung atau Citarum.
Re: road to "aksi penghijauan" kita
Adakah seseorang di sana bisa mengirimkan foto bibit pala yang ditanam tempo hari ?
Re: road to "aksi penghijauan" kita
ini beberapa foto yang diambil seminggu yg lalu
-
- astacala.org addict
- Posts: 555
- Joined: Sun Sep 25, 2005 9:25 am
- Location: Ciledug-TGR
- Contact:
Re: road to "aksi penghijauan" kita
yg pala yg mana sih djat/yis?
Re: road to "aksi penghijauan" kita
Tidak begitu jelas yang mana.Jimbo wrote:yg pala yg mana sih djat/yis?
Yang pasti ga ada penambahan.
trimakasih Ayis.
Re: road to "aksi penghijauan" kita
tempo hari,sy ditawari bibit trembesi,lokasinya dibelakang asrama tentara sekitar baleendah.
mungkin bagian dari program SBY. menurut cerita, trembesi tsb utk program penghijauan bandung selatan.
kalo astacala berminat, sy minta minimal satu A'ers ikut sy utk penghubung aksi selanjutnya.
minimal kita bantu pak tua ini utk nanam trembesi.
teknis penghijauan bisa diobrolin selanjutnya, agar penghijauan tdk terkesan sia2 (baru ditanam, bsk dicabut.... :) ).
silahkan hub sy dulu (sms/telp/datang ke rmh).....nanti kita bareng2 ke lokasi, kali aja msh ada bibit trembesi itu....
semoga bermanfaat,
A-058-KF
0856 233 8417
mungkin bagian dari program SBY. menurut cerita, trembesi tsb utk program penghijauan bandung selatan.
kalo astacala berminat, sy minta minimal satu A'ers ikut sy utk penghubung aksi selanjutnya.
minimal kita bantu pak tua ini utk nanam trembesi.
teknis penghijauan bisa diobrolin selanjutnya, agar penghijauan tdk terkesan sia2 (baru ditanam, bsk dicabut.... :) ).
silahkan hub sy dulu (sms/telp/datang ke rmh).....nanti kita bareng2 ke lokasi, kali aja msh ada bibit trembesi itu....
semoga bermanfaat,
A-058-KF
0856 233 8417
-
- astacala.org addict
- Posts: 555
- Joined: Sun Sep 25, 2005 9:25 am
- Location: Ciledug-TGR
- Contact:
Re: road to "aksi penghijauan" kita
kenapa ga diawa sj langsung can bibit trembesinya, biar memperbanyak koleksi bibit. ajak tuh si pari, kayaknya bisa tuh.
di foto pojok kiri atas, yg bijinya besar itu kayaknya bukan ketapang djat. apa bukan itu yg pala?Bedjat wrote:Tidak begitu jelas yang mana.
Re: road to "aksi penghijauan" kita
foto di atas sblh kanan itu salah satu biji pala yang sudah bertunas, banyak biji yang lain yang masih utuh/blm numbuh sama sekaliBedjat wrote:Tidak begitu jelas yang mana.Jimbo wrote:yg pala yg mana sih djat/yis?
Yang pasti ga ada penambahan.
trimakasih Ayis.
sama-sama p'jat,oiya biji pala ini kalo sampai sekarang (kira-kira sudah 4 bln dari awal ditanam) blm bertunas juga apa masih bisa ditunggu lagi atau sudah gagal bertunas ya?
-
- astacala.org addict
- Posts: 555
- Joined: Sun Sep 25, 2005 9:25 am
- Location: Ciledug-TGR
- Contact:
Re: road to "aksi penghijauan" kita
dr informasi yg sy baca, harusnya waktu tumbuh itu dr 4 - 8 minggu Yis. dicek sj fisiknya kl membusuk brarti gagal. nanti bisa dikembangkan dengan pencangkokan kl ada yg berhasil dikembangkan.