Page 1 of 5

Sensitive Object : Human

Posted: Tue May 12, 2009 4:20 pm
by limasembilan
Topik ini saya lempar kemari karena kejadian yang saya alami baru2 ini. Ketika itu saya penasaran dengan beberapa orang porter di Stasiun Gambir yang berjalan di rel, kemudian tiba2 menghilang.. setelah saya cari ternyata banyak dari mereka yang beristirahat di balik apron, persis di samping rel. Disana mereka ada yang ngopi, baca koran, atau menelpon.

Kebetulan bawa kamera, saya sempatkan untuk membuka perbincangan, mencairkan suasana. Ada tanggapan positif, dan saya putuskan untuk mengambil beberapa gambar. Waktu sempit. Tidak banyak pertimbangan teknis foto ketika ambil gambar, disertai rasa was was.

Ketika kemudian saya coba ambil gambar dari sudut yang lain tiba-tiba seseorang dari kejauhan berteriak dan memberikan kode dengan tangannya untuk tidak mengambil gambar. Kemudian dari arah lain seorang berpakaian rapi dan muka sangar ikutan berteriak,
" Mas, jangan difoto. Ngga enak nanti masuk koran !! ".
" Ya pak ..", jawab saya.
Saat itu juga saya langsung simpan kamera lalu masuk kereta tujuan Bandung itu.

Mohon pertimbangan teman2 ketika menghadapi situasi seperti ini. Disaat moment bagus dan sayang untuk dilewatkan, tetapi etika mengatakan lain.
Image

Satu lagi agak lain situasinya, foto candid.. tapi subject sempat liat kamera.

Image

Posted: Wed May 13, 2009 3:31 pm
by Jimbo
ini disebut street photographi Ka. saya lagi serius belajar model fotografi yang kayak gini, makanya kurang minat juga melayani diskusi kalian hasil dari Gede kemarin he...he... (apalagi karena memang dihasilkan oleh kamera yang bagus2, jadi kalau memang ga bagus ya keterlaluan...)

inti dari SP ini adalah kecekatan membaca suasana, masalah teknis harusnya tidak lagi menjadi hal yang dibicarakan di sini tapi lebih pada konten dari foto itu sendiri.

harusnya ga perlu minta ijin dulu untuk memotret, sebab kebanyakan SP adalah dari hasil foto candid dan BW. Untuk belajar SP memang harus terlebih dahulu menguasai teknik dasarnya, sebab pada saat dilapangan dibutuhkan kecepatan dalam membaca suasanya. jadi beda banget dengan foto alam seperti di Gede itu. Kalau di Gede mungkin tidak perlu kecepatan tinggi dalam menyeting kamera sesuai dengan kebutuhannya.

menarik juga dapat moment seperti itu Ka.

Re: Sensitive Object: HUMAN

Posted: Wed May 13, 2009 5:21 pm
by 043
limasembilan wrote:Topik ini saya lempar kemari karena kejadian yang saya alami baru2 ini. Ketika itu saya penasaran dengan beberapa orang porter di Stasiun Gambir yang berjalan di rel, kemudian tiba2 menghilang.. setelah saya cari ternyata banyak dari mereka yang beristirahat di balik apron, persis di samping rel. Disana mereka ada yang ngopi, baca koran, atau menelpon.

Kebetulan bawa kamera, saya sempatkan untuk membuka perbincangan, mencairkan suasana. Ada tanggapan positif, dan saya putuskan untuk mengambil beberapa gambar. Waktu sempit. Tidak banyak pertimbangan teknis foto ketika ambil gambar, disertai rasa was was.

Ketika kemudian saya coba ambil gambar dari sudut yang lain tiba-tiba seseorang dari kejauhan berteriak dan memberikan kode dengan tangannya untuk tidak mengambil gambar. Kemudian dari arah lain seorang berpakaian rapi dan muka sangar ikutan berteriak,
" Mas, jangan difoto. Ngga enak nanti masuk koran !! ".
" Ya pak ..", jawab saya.
Saat itu juga saya langsung simpan kamera lalu masuk kereta tujuan Bandung itu.

Mohon pertimbangan teman2 ketika menghadapi situasi seperti ini. Disaat moment bagus dan sayang untuk dilewatkan, tetapi etika mengatakan lain.


Satu lagi agak lain situasinya, foto candid.. tapi subject sempat liat kamera.
menurut gw ada hal yang wajar ketika obyek foto ( apalagi manusia ) ada kekhawatiran atau ketidak sukaan untuk (takut) di publikasikan, terlebih untuk kepentingan yang komersil. jadi menurut gw untuk obyek yang satu itu sebisa mungkin meminta persetujuan baik untuk proses pemotretannya ataupun proses publikasinya.

bisa saja untuk menghilangkan moment tampak tidak natural bisa saja di poto dulu baru didiskusikan dengan memberi lihat hasil jepretannya dan kemudian meminta persetujuannya.

mungkin hal-hal tersebut bisa di abaikan bila hasil pemotretan tidak memberikan gambaran yang jelas mengenai orangya ---- misalkan di ambil dari belakang atau tidak tampak wajahnya, dll

Posted: Wed May 13, 2009 6:37 pm
by limasembilan
Jimbo wrote:...
harusnya ga perlu minta ijin dulu untuk memotret, sebab kebanyakan SP adalah dari hasil foto candid dan BW. Untuk belajar SP memang harus terlebih dahulu menguasai teknik dasarnya, sebab pada saat dilapangan dibutuhkan kecepatan dalam membaca suasanya. jadi beda banget dengan foto alam seperti di Gede itu. ....
menarik juga dapat moment seperti itu Ka.
Iya Jim, kalo minta ijin dulu kadang momentnya lewat dan ekspresi atau suasana subjectnya kurang alami. Pokonya sebisa mungkin sih spontan gt.
Aku upload di FN dibilang orang gelap lah, under, langitnya over, dll. Padahal dapetnya musti ngadepin resiko dikeroyok preman stasiun :ketawa: hihihi

Makanya suka kamera HP karena bisa candid tanpa keliatan mencolok.
Image

Posted: Thu May 14, 2009 2:48 pm
by Kopet
Gan
monggo, dipelajari.. dibaca-baca

http://photography.nationalgeographic.c ... -tips.html

Posted: Thu May 14, 2009 4:47 pm
by Kebluk
mantap, neh...

sharing fotonya lagi, dong... terutama yang udah sering melakukan nyetreet (street photography), sekalian bagi-bagi ilmunya.

Posted: Thu May 14, 2009 6:09 pm
by limasembilan
Seorang bapak pemulung berisirahat bersama keluarganya di kawasan Braga.. sabtu kemarin.
Image

...kesulitan: jalan rame, ngambil gambar dari jauh supaya alami. Tapi mobil berseliweran ga berhenti2 selama kurang lebih 10 menit.. nungguin deh.

Posted: Fri May 15, 2009 8:30 am
by Kopet
Ikutan..
Image

Lokasi : Pasar Gede,Solo

Posted: Fri May 15, 2009 8:53 am
by Kebluk
limasembilan wrote:Seorang bapak pemulung berisirahat bersama keluarganya di kawasan Braga.. sabtu kemarin.
Image

...kesulitan: jalan rame, ngambil gambar dari jauh supaya alami. Tapi mobil berseliweran ga berhenti2 selama kurang lebih 10 menit.. nungguin deh.
backgroundnya keren. di braga emang banyak hal menarik untuk diabadikan, ya...
jadi ngambilnya dari seberang jalan?

Posted: Fri May 15, 2009 8:54 am
by Kebluk
Kopet wrote:Ikutan..
Image

Lokasi : Pasar Gede,Solo
jam dan sosok separuhbaya... idenya cakep, pak.

Posted: Fri May 15, 2009 9:23 am
by Adek
Kopet wrote:Ikutan..
Image

Lokasi : Pasar Gede,Solo
mantap pak..
but IMHO, pantat mobil sebelah kanan itu mengganggu frame,ada baiknya di crop (tapi ini mengganggu objek utama). ato pengambilang frame nya tidak horizontal tapi vertikal,jadi objek utama tampak penuh, dan angle nya di geser dikiit ke kiri...

Posted: Fri May 15, 2009 10:05 am
by limasembilan
Adek wrote: mantap pak..
but IMHO, pantat mobil sebelah kanan itu mengganggu frame,ada baiknya di crop (tapi ini mengganggu objek utama). ato pengambilang frame nya tidak horizontal tapi vertikal,jadi objek utama tampak penuh, dan angle nya di geser dikiit ke kiri...
Dengan ambil frame horizontal, mungkin fotografernya pengin nampilin Pasar Gede dan jam-nya yang terkenal, pasar ini merupakan salah satu pasar tertua dan menjadi salah satu icon kota Solo. Pernah terbakar tapi kemudian direnovasi lagi.

Kadang kalo ngambil anglenya bagus, belum tentu momentnya masih bagus.. dilema disini.

@Kebluk: ambil dari seberang jalan... takut ketahuan.

Posted: Fri May 15, 2009 10:41 am
by Kebluk
limasembilan wrote:Kadang kalo ngambil anglenya bagus, belum tentu momentnya masih bagus.. dilema disini.
betul juga, sih...

btw, 10 menit di braga, masa cuma dapet 1 jepretan? lainnya mana neh....

Posted: Fri May 15, 2009 11:07 am
by Kopet
satu lagi..
Image
lokasi : jalan antara Klaten-Jogja
Canon 40D,1/200.F/10, ISO 200, Exposure Manual, Metering:Patern

Posted: Fri May 15, 2009 11:09 am
by Adek
limasembilan wrote:pasar ini merupakan salah satu pasar tertua dan menjadi salah satu icon kota Solo. Pernah terbakar tapi kemudian direnovasi lagi.
mirip dengan kisah pasar atas dan jam gadang nya bukittinggi yah ?
limasembilan wrote: Dengan ambil frame horizontal, mungkin fotografernya pengin nampilin Pasar Gede dan jam-nya yang terkenal..
Kadang kalo ngambil anglenya bagus, belum tentu momentnya masih bagus.. dilema disini.
Adek wrote: mantap pak..
but IMHO,.. ato pengambilang frame nya tidak horizontal tapi vertikal,jadi objek utama tampak penuh...

mungkin spt ini maksud saiyah (punten pak rifqi, photonya di jadikan bahan belajar yah) :
Image

ketika pengambilan frame utk kasus diatas secara vertikal (mkn atap pasar akan tampak penuh juga), akan menambah isolasi dan pada kedua objek penting (jam dan orang), objek yang tidak perlu spt efek mengganggu dari motor yang sedang parkir tidak masuk terlalu dalam pada gambar.
limasembilan wrote: Kadang kalo ngambil anglenya bagus, belum tentu momentnya masih bagus.. dilema disini.
betul, namun saiyah kira,disinilah gambar yang dihasilkan photographer tampak berbeda (walau diambil pada lokasi sama dan moment yang sama),apalagi utk kasus street photography.
krn moment tidak hanya masalah kapan akan menekan shutter release tapi juga dimana posisi pengambilan moment itu dilakukan.

hm, jadi ingat celetukan temen2 dl ttg hunting di tangkupan perahu, mayoritas kawan2 klub phography di kampus mkn bisa ambil gambar yang mantap dari tangkuban, tapi mayoritas pengambilan gambarnya dari daerah wisata,yang bisa ambil dari angle sebrang kawah mkn baru photograper astacala'ers (secara baru keluar dari hutan) :ketawa:

anyway,itu cuma in my humble opinion,
ujung2nya balik keselera masing2,asal gambar ga burem dan tetap fokus,sah sah saja

Posted: Fri May 15, 2009 11:43 am
by Kebluk
kalau ini termasuk nyetreet atau bukan:
Image

Posted: Fri May 15, 2009 11:43 am
by limasembilan
Adek wrote: betul, naumun saiyah kira,disinilah kemampuan membaca moment photographer tampak berbeda,apalagi utk kasus street photography.
krn moment tidak hanya masalah kapan akan menekan shutter release tapi juga dimana posisi pengambilan moment itu dilakukan.

anyway,itu cuma in my humble opinion,
ujung2nya balik keselera masing2, asal gambar ga burem dan tetap fokus,sah sah saja
Yep, betul itu..semoga makin terasah instingnya dengan makin banyak njepret.

btw, ada foto yg masih nyelip nih.. burem dan ngga fokus... semoga masih bisa dinikmati:

JAKARTA MORNING RUSH
Image

Speed agak slow supaya keliatan pergerakan orang2nya..

Posted: Fri May 15, 2009 11:53 am
by Kebluk
limasembilan wrote:
btw, ada foto yg masih nyelip nih.. burem dan ngga fokus... semoga masih bisa dinikmati:

JAKARTA MORNING RUSH
Image

Speed agak slow supaya keliatan pergerakan orang2nya..
cakep. seneng motret di stasiun, ya?

Posted: Fri May 15, 2009 11:56 am
by Adek
limasembilan wrote:
Adek wrote: ujung2nya balik keselera masing2, asal gambar ga burem dan tetap fokus,sah sah saja
btw, ada foto yg masih nyelip nih.. burem dan ngga fokus... semoga masih bisa dinikmati:

JAKARTA MORNING RUSH
Image

Speed agak slow supaya keliatan pergerakan orang2nya..
inih juga mantap,

betul, utk kasus ini (berbeda dengan moment pasar di atas),malah lebih sah klo diambil dengan speed sangat rendah.
konteksnya bukan burem/ga fokus, fokusnya di papan arah bkn orang yang lalu lalang shg yang melihat tau ini di stasiun, padahal ga ada keterangan kata stasiun di dalam gambar
pesan yang ingin ditampilkan photographer tersampaikan : nuansa ramai dan terburu2 di tempat itu tampil dengan jelas dengan efek ini

Posted: Fri May 15, 2009 2:50 pm
by limasembilan
Tahu aja ini stasiun, padahal tulisannya BIS dan BIS KOTA ya..
thanks gan. Pesannya memang seperti itu, kesibukan orang urban.

Ngambilnya ngesot dikit di lantai dekat pilar2, diantara orang antri tiket. trus tutupin kamera pake tas.. biar ga ada yang tahu :ketawa:

stok foto dah mau habis nih, tar cari lagi.