Preferensi Fotografi

Jepret... Jepret... Jepret... Hunting woy...!!!
Post Reply
User avatar
Gejor
astacala.org addict
Posts: 529
Joined: Wed Mar 30, 2005 5:10 pm
Location: Jakarta
Contact:

Preferensi Fotografi

Post by Gejor »

Tadi sempat browsing-browsing, ketemu blog seorang mantan editor inchief NGI, Tantyo Bangun.
Ada beberapa tulisannya tentang fotografi. Menurut saya sangat bagus untuk menekankan kembali kepada diri kita sendiri akan kebutuhan kita pada fotografi.
Silahkan dibaca-baca untuk menambah wawasan.

1. Menemukan Preferensi Fotografi
2. Mempertajam Preferensi-Fotografi
3. Sesuaikan Preferensi Fotografi
4. Membumikan Preferensi Fotografi
5. Waktu, Uang, dan Preferensi Fotografi 01
6. Waktu, Uang, dan Preferensi Fotografi 02
7. Waktu, Uang, dan Preferensi Fotografi 03
8. Waktu, Uang, dan Preferensi Fotografi 04

:kedip:
User avatar
limasembilan
astacala.org addict
Posts: 476
Joined: Tue Oct 25, 2005 10:58 pm
Location: Desa Terakhir
Contact:

Re: Preferensi Fotografi

Post by limasembilan »

Males ke TKP ahh.. internet kantor dimonitor ketat.
Mendingan dirangkum/dicuplik dikit disini buat bahan diskusi, Jor..


:axe:
Jimbo
astacala.org addict
Posts: 555
Joined: Sun Sep 25, 2005 9:25 am
Location: Ciledug-TGR
Contact:

Re: Preferensi Fotografi

Post by Jimbo »

limasembilan wrote:internet kantor dimonitor ketat.
kantor mana gan...:D

kita mulai sj diskusinya ya.

kemarin main-main ke exhibIT di senayan, ikut diskusi di NGI, ngebahas soal 7 Miliar Manusia, main topik yang akan terus diangkat oleh NG, NGI tahun ini. Di fotokita, yg masih punya NGI, juga akan diadakan sayembara foto, yang tahapannya sepanjang tahun ini.

Bukan itu yang mau dibahas.

Pada sesi, sharing foto, ditampilkan hasil2 foto jepretan para fotografer NG, jg NGI. Menyaksikan foto-foto NG dan NGI, ada semacam perbedaan sekaligus ciri khas.

Menurut mereka (orang NGI) bahwa foto NGI masih masuk dalam kategori foto jurnalistik, tapi bukan jurnalistik yang hard. Artinya, dibalik ide jurnalistik yang hendak disampaikan, masih akan ada sentuhan-sentuhan artistik, yang kadang bahkan lebih dominan (bagi sebagian orang).

Apa beda foto jurnalistik dan bukan?
Foto jurnalistik adalah bagian dari dunia jurnalistik yang menggunakan bahasa visual untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat luas dan tetap terikat kode etik jurnalistik. Foto jurnalistik bukan sekadar jeprat-jepret semata. Ada etika yang selalu dijunjung tinggi, ada pesan dan berita yang ingin disampaikan, ada batasan batasan yang tidak boleh dilanggar, dan ada momentum yang harus ditampilkan dalam sebuah frame. Hal terpenting dari fotografi jurnalistik adalah nilai-nilai kejujuran yang selalu didasarkan pada fakta obyektif semata.
sehingga, dalam foto jurnalistik sering ditemukan sebuah foto yang tidak mudah dicerna, membutuhkan kerutan kening dan kejauhan wawasan yang lebih.

Yang paling menarik, menurut saya, bahwa di dalam foto jurnalistik ada nilai2 kejujuran. Nilai ini, bukan berarti tanpa modifikasi, namun kandungan dari foto itu, adalah hendak berbicara secara jujur, bahwa inilah frame yang bisa kamu lihat, bahwa ada bahasa di sekitar kita yang mungkin luput dari ujung pandangmu.

Dalam foto2 Tantyo Bangun itu, terasa sekali sentuhan jurnalistiknya, tanpa kehilangan estitik dari seorang pehobi fotografi.

Apa hubungannya dengan astacala?

Di setiap musim kepengurusan, selalu ada sekolah fotografi dan jurnalistik. Maka disinilah kemampuan itu harusnya digodok.

Menurut saya, sebagai pecinta alam, sebagai organisasi yang bergelut di kegiatan alam terbuka, maka ruang untuk bereksplorasi menggunakan media foto plus jurnalistik itu demikian luas. Apalagi sekarang, isu-isu lingkungan semakin menghangat. Kenapa tidak menjadikan itu sebagai dasar untuk membuat foto atau karya jurnalistik?

Jika memang sikap ini sudah terpahami dengan baik, maka, dalam bayangan saya:

ketika sedang melakukan perjalanan, naik gunung, turun lembah, arung sungai, susur gua dan pantai, melayang di udara. Ruang untuk melakukan kegiatan fotografi plus jurnalistik itu sangat luas, sangat terbuka.

Kenapa kita tidak tertarik untuk melakukan itu? Melakukan sesuatu dengan cara yang elegan, foto dan tulisan.

Sehingga, ketika sebuah laporan perjalanan dibukukan, sebuah laporan ekspedisi dirangkum, AKAN ADA SUARA, AKAN ADA PEMIKIRAN, AKAN ADA ANALISA YANG HANDAL, AKAN ADA FOTO-FOTO MENAKJUBKAN DAN BERBIACARA.

salam
User avatar
Gejor
astacala.org addict
Posts: 529
Joined: Wed Mar 30, 2005 5:10 pm
Location: Jakarta
Contact:

Re: Preferensi Fotografi

Post by Gejor »

Jimbo wrote:
Menurut saya, sebagai pecinta alam, sebagai organisasi yang bergelut di kegiatan alam terbuka, maka ruang untuk bereksplorasi menggunakan media foto plus jurnalistik itu demikian luas. Apalagi sekarang, isu-isu lingkungan semakin menghangat. Kenapa tidak menjadikan itu sebagai dasar untuk membuat foto atau karya jurnalistik?

Jika memang sikap ini sudah terpahami dengan baik, maka, dalam bayangan saya:

ketika sedang melakukan perjalanan, naik gunung, turun lembah, arung sungai, susur gua dan pantai, melayang di udara. Ruang untuk melakukan kegiatan fotografi plus jurnalistik itu sangat luas, sangat terbuka.

Kenapa kita tidak tertarik untuk melakukan itu? Melakukan sesuatu dengan cara yang elegan, foto dan tulisan.

Sehingga, ketika sebuah laporan perjalanan dibukukan, sebuah laporan ekspedisi dirangkum, AKAN ADA SUARA, AKAN ADA PEMIKIRAN, AKAN ADA ANALISA YANG HANDAL, AKAN ADA FOTO-FOTO MENAKJUBKAN DAN BERBIACARA.

salam
Setuju Gan! Dan yang paling penting mari kita praktikkan di setiap dokumentasi foto dan tulisan kita.
Post Reply