Secercah Harapan Datang dari Kopi (Bagian 2 #citarumkita)

Kala itu, kami sadar tempat yang kami selalu gunakan untuk belajar, tempat yang kami selalu gunakan untuk bermain dan tempat yang sama kami gunakan juga untuk melestarikan alamnya sudah rusak. Lahan yang semakin tergerus, air yang semakin naik membanjiri jalan, hingga sampah yang berserakan di sepanjang pinggir Situ Cisanti.

Kami dari ASTACALA tercatat menjadi pihak yang sering mengadakan kegiatan bersama untuk membantu menyadarkan sesama akan pencegahan dampak lingkungan di Kawasan Hulu Sungai Citarum. Kegiatan pendidikan dengan menanamkan mimpi kepada para anak-anak di sekolah dasar diadakan melalui kegiatan Kelas Inspirasi Citarum. Kegiatan praktis juga dilaksanakan dengan membangun fasilitas yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat sekitar akan pentingnya tidak membuang sampah sembarangan di tempat wisata Situ Cisanti. Kegiatan penelitian juga dilakukan dengan menganalisis pergeseran lahan yang terjadi di kawasan Situ Cisanti melalui pemetaan.

Kegiatan Kelas Inspirasi Citarum ASTACALA

Pada sekitar tahun 2016, kami dipertemukan dengan IGW (Institut Gunung Wayang) untuk pertama kalinya. Organisasi ini berisi sekelompok anak muda asli daerah Cisanti yang aktif membangun kemandirian kolektif bersama petani dengan semangat ramah lingkungan. Dari IGW, kami belajar cara mengatasi permasalahan lingkungan di Hulu Sungai Citarum, salah satunya melalui kopi.

Perkebunan Kopi Daerah

Kami menemukan bahwa perkebunan kopi daerah dapat membantu melestarikan lingkungan. Pohon kopi tidak membutuhkan 100% sinar matahari, hanya sekitar 40% sinar matahari yang diperlukan untuk tumbuh subur. Akar yang kuat dengan diameter pohon yang mencapai 12 meter mampu menahan tanah agar tidak tergerus oleh air hujan yang mengalir.

Lebih dari itu, seluruh bagian pada pohon kopi dapat dimanfaatkan. Kulit luarnya dapat dijadikan minuman teh atau biasa disebut cascara. Cangkang dalamnya dapat dijadikan pupuk tanaman lain layaknya gabah. Hingga tentu bijinya yang biasa kita minum kapanpun dan dimanapun menemani keseharian. Banyak sekali manfaat yang dihasilkan dari tanaman kopi, terutama manfaat perekonomian lanjutnya. Maka dari itu seringkali kami biasa menyebut pohon kopi merupakan “pohon konservasi”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *