Keseharian yang Damai di Sebuah Desa Terpencil
Sebelum cerita ini dimulai, saya ingin memperkenalkan terlebih dahulu tentang dasar dari kegiatan yang saya dan lainnya lakukan. Pengabdian masyarakat menjadi kegiatan untuk memenuhi salah satu rangkaian pendidikan yang ada di Astacala yaitu Perjalanan Wajib (PW) yang berlokasi di Desa Sugihmukti, Kecamatan Pasirjambu.
Rangkaian kegiatan perjalanan wajib dimulai pada tanggal 17 Desember 2022 yang merupakan hari dimana tim kami harus melakukan presentasi Rencana Operasional Perjalanan (ROP) sebagai syarat perjalanan. Awalnya disini saya merasa cemas karena pada saat itu saya sedang berada di luar kota, sedangkan presentasi ROP dilakukan di sekretariat Astacala, di Bandung. Namun, kecemasan saya menghilang ketika ada keputusan untuk dapat mengikuti presentasi ROP secara online. Lalu pada tanggal 19 Desember 2022, karena kami membuka kegiatan untuk umum juga, kami pun melakukan briefing kepada para volunteer mengenai acara serta apa saja yang perlu dan bisa dilakukan. Berlanjut ke tanggal 20 Desember 2022 kami pun mulai mempersiapkan kebutuhan acara seperti perlengkapan dan peralatan yang akan digunakan, serta mulai belanja logistik kering sesuai dengan jadwal pada ROP. Kemudian pada tanggal 21 Desember 2022 mulailah kami melakukan persiapan terakhir sebelum keberangkatan seperti belanja logistik basah dan packing semua kebutuhan ke dalam carrier serta tidak lupa kami melakukan evaluasi dan briefing, begitulah bagaimana kami menutup kegiatan pada hari itu.
Tanggal 22 Desember 2022 menjadi hari keberangkatan kami menuju Desa Sugihmukti, hari dibuka dengan kami, tim PW, sarapan bersama di warung nasi kuning depan gate 4 dan dilanjutkan dengan persiapan individu seperti mandi dan hal lainnya, setelah itu kami menunggu berkumpulnya semua tim baik itu dari anggota Astacala maupun para volunteer. Kami pun berangkat dari sekretariat menuju Desa Sugihmukti pada pukul 10.00 WIB, suasana di awal perjalanan masih sunyi mungkin ini karena antar satu sama lain masih belum terlalu mengenal sehingga malu untuk memulai percakapan dengan orang yang belum dikenal.
Setelah beberapa jam perjalanan kami pun sampai di Ciwidey, sebelum masuk daerah desa kami sempat menepi untuk menunggu Mba Yeni yang berangkat terpisah dari kami. Mulai masuk daerah menuju desa saya kaget karena ternyata akses menuju desa sangat buruk, bahkan kami yang sudah menggunakan truk TNI pun masih mengalami guncangan yang parah. Sungguh hal yang membuat saya prihatin terhadap desa ini, bagaimana tidak, bayangkan saja jika ada penduduk desa yang membutuhkan pertolongan kesehatan dan harus segera ditangani, tetapi justru terkendala karena kondisi jalan yang buruk.
Setelah beberapa jam, kami akhirnya sampai di sekolah dasar tempat kami akan melakukan kegiatan, hal yang membuat saya terpukau ketika baru sampai adalah tentang bagaimana indahnya alam sekitar dengan udaranya yang segar dan dilengkapi dengan suasana damai yang sulit didapatkan ketika berada di kota. Lalu pada saat kami sedang berjalan, kami pun berjumpa dengan penduduk sekitar dan saya pun sempat berbincang sebelum akhirnya melanjutkan jalan menuju sekolah, terbesit di pikiran “Kalau aku tinggal disini kayanya bakal damai banget, udah udaranya bersih, penduduknya ramah, maka nikmat dunia mana lagi yang kau dustakan”. Sesampainya di sekolah itu kami pun mulai membereskan ruangan kelas yang akan digunakan sebagai tempat untuk beristirahat, setelah itu kebanyakan dari kami pergi ke rumah warga sekitar untuk melakukan silaturahmi dengan sebagian kecil termasuk saya tetap berada di sekolah untuk mempersiapkan makan malam. Malam hari itu dilanjutkan evaluasi kegiatan harian dan persiapan untuk acara esok harinya.
Kami memulai hari pada tanggal 23 Desember 2022 dengan persiapan yang sudah kami lakukan hari-hari sebelumnya. Kami pun mulai melihat dari kejauhan anak-anak sekolah mulai berdatangan, ada yang berjalan kaki dan ada yang naik truk terbuka, membuat saya berpikir bahwa anak-anak di desa ini semangat belajarnya tinggi sekali, dengan lokasi yang lumayan jauh lalu cuaca yang juga dingin apalagi pada hari itu hujan pun turun walau hanya gerimis, membuat saya benar-benar kagum pada mereka.
Setelah semua murid datang kami pun memulai acara. Kami membagi menjadi beberapa kelompok, yaitu kelompok 1 untuk murid kelas 1-3, kelompok 2 untuk murid kelas 4-6, dan kelompok 3 untuk murid SMP, dengan tujuan agar sedikit pengajaran yang kami sampaikan dapat sesuai dengan apa yang mereka bisa terima. Lalu kami pun juga mengajak mereka untuk bermain games bersama untuk memeriahkan suasana karena biasanya anak-anak suka sekali bermain. Saat kegiatan berlangsung benar-benar hanya kebahagiaan dan keseruan yang ada, rasanya seperti melihat diri saya sendiri sewaktu masih kecil. Setelah itu kami juga melakukan foto bersama di lapangan sekolah dengan semua murid dan guru. Kami juga memberikan donasi berupa buku pengetahuan dan juga alat tulis untuk membantu para siswa belajar. Setelah kegiatan selesai seluruh siswa pun pulang dan kami membereskan kembali ruang kelas yang digunakan. Karena setelahnya hanya ada waktu bebas kami pun melakukan kegiatan masing-masing, ada yang tidur karena lelah, ada yang bermain sepak bola, ada yang berbicara santai sambil menikmati keindahan alam, dan ada juga yang silaturahmi ke tempat Bu Jubaedah.
Keesokan harinya tepatnya pada tanggal 24 Desember 2022, setelah sarapan kami pun mulai membereskan ruangan kelas yang menjadi tempat istirahat kami, karena kebetulan pada hari itu menjadi hari untuk membagikan rapot. Hari di Desa Sugihmukti ditutup dengan kami yang berpamitan pada guru serta orang tua murid yang kami temui dan mengucapkan salam perpisahan pada murid-murid, kemudian kami pun pulang menuju sekretariat Astacala. Setelah perjalanan yang memakan waktu beberapa jam kami akhirnya sampai, kemudian berkumpul terlebih dahulu untuk saling mengungkapkan kesan dan pesan tentang kegiatan kali ini, sebelum akhirnya semua pulang ke tempat tinggal masing-masing. Sungguh pengalaman yang sangat berharga untuk saya pribadi karena membuat saya bersyukur dengan segala sesuatu yang saya miliki saat ini.
Sedikit pesan dari saya untuk menutup cerita ini, terima kasih untuk pengalaman berharga yang saya dapat dari kegiatan yang bermanfaat ini, terima kasih untuk seluruh tim yang namanya tidak bisa saya sebutkan satu persatu, saya sebagai penulis berharap agar dapat melaksanakan kegiatan seperti ini lagi dengan para pembaca sekalian di masa yang akan datang.
– Sekian Terima Kasih –
Tulisan Oleh: Rizal Fahrul Arsyan | AM-024-JB