(Gunung Tambakruyung-Gunung Tikukur)
Minggu, 18 September 2022, saya, Raisul, Ijul, Minur dan teman-teman yang lain melakukan presentasi ROP untuk perjalanan GH kami dan penentuan jalur yang akan kami lalui nanti. Sehabis menentukan jalur yang melewati Gunung Tambakruyung dan Gunung Tikukur, kami segera menentukan penanggung jawab dalam setiap kegiatan di lapangan untuk mempermudah pembagian tugas dalam perjalanan gunung hutan kami.
Dua hari sebelum keberangkatan, kami mempersiapkan logistik, peralatan dan peta yang akan kami gunakan nanti. Keesokan harinya kami mempersiapkan perlengkapan pribadi dan packing perlengkapan kelompok, tak lupa melakukan evaluasi untuk kegiatan hari ini dan briefing untuk perjalanan hari esok.

Hari-H tiba di Jumat, 23 september 2022. Kami berangkat dari sekretariat Astacala menggunakan angkot sewaan yang dihubungi oleh Minur. Setelah kami sampai di titik start, kami melakukan navigasi darat terlebih dahulu dan menuju titik air pertama untuk mengisi jeriken yang kami bawa. Lalu kami pun berangkat ke titik awal pendakian.
Sesampainya di titik awal yang kami perkirakan, setelah melakukan navigasi darat kami menaiki kebun teh dan menyusuri punggungan. Kami beristirahat sejenak di gubuk milik warga untuk melakukan navigasi darat kembali. Kami melanjutkan perjalanan dan mengikuti jalur sampai kami menemui tanjakan, dan seketika kami langsung kena mental melihat jalur tersebut.
Kami beristirahat dan makan siang dengan bekal yang kami bawa dari sekretariat di puncakan 1635 Gunung Tambakruyung sebelum kami melanjutkan perjalanan ke puncak. Selepas berisitirahat kami kemudian melanjutkan perjalanan dengan medan yang masih sama, yaitu tanjakan yang tanpa henti menyiksa kaki dan betis kami. Akhirnya jam 14.00 kami sampai di puncak Gunung Tambakruyung dan berfoto bersama sebelum melanjutkan perjalanan untuk mencari titik kamp 1.

Setelah mencari-cari jalur menuju titik kamp 1 dan belum juga menemukan titik kamp 1 yang sesuai dengan titik yang kami tandai, jam tiba-tiba sudah menunjukkan pukul 16.30 sore. Kami memutuskan untuk mendirikan kamp tidak jauh dari puncakan Gunung Tambakruyung dan kami berempat membuat kamp sendiri-sendiri dengan menggunakan ponco.
Di hari selanjutnya, Sabtu, 24 september 2022, kami bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan ke titik air 2 dan kamp 2 dengan melakukan praktik survival. Kami hanya diberi beberapa potongan buah pir dan salak sebagai makanan kami, dan selebihnya kami mencari bahan yang ada seperti tanaman ekor monyet, inti pisang, dan begonia.

Sepanjang perjalanan kami berusaha mengumpulkan bahan makan untuk kami makan selama praktik survival.
Kami sampai disebuah dataran yang dipenuhi kebun kopi warga dan melakukan navigasi darat untuk mencari titik air 2 dan titik kamp 2 di puncakan 1638. Setelah mengetahuinya, kami menuruni lembahan dan turun ke sungai kecil untuk mengambil air dan menaiki punggungan lagi, menuju ke puncakan 1638 untuk mendirikan kamp.
Puncakan 1638 ternyata dipenuhi pohon kopi milik warga. Kami melipir kebawah, ke tempat yang lebih lapang dan tidak ada pohon untuk membuat kamp. Kami berempat membuat bivak alam untuk beristirahat.
Esok harinya pada jam 4.30, kami dibagunkan untuk melakukan praktik tidur kalong sampai sekitar pukul 07.00 dan membereskan kamp untuk melanjutkan perjalanan ke puncak Gunung Tikukur. Pukul 08.30 kami menuruni lembahan, mengisi kembali jeriken dengan air dan lanjut menaiki lembahan menuju Gunung Tikukur. Setelah kurang lebih 3 jam kami sampai di puncak Gunung Tikukur dan melakukan praktik trap jerat dan juga istirahat sejenak.

Lalu kami menuruni punggungan menuju titik finish di sekitar daerah Ranca Upas. Sesuai dengan jalur awal yang ditentukan, kami tidak sampai di titik finish sebenarnya, kami sampai di daerah wisata Highland. Kami menunggu angkot yang membawa kami sebelumnya, dan kami sampai di sekretariat sekitar pukul 18.00 dan melakukan evaluasi pukul 19.30.

Tulisan Oleh: Rizq Khaldi | AM-005-JB