Hari Pohon Internasional

Related Articles

Pada hakikatnya, Pohon merupakan salah satu makhluk hidup yang sangat penting untuk manusia. Selain sebagai penyaring udara, pohon juga menyerap gas yang ada di udara lalu mengeluarkan oksigen. Pada tanggal 21 November, diperingati sebagai Hari Pohon Internasional atau World Tree Day.

Peringatan Hari Pohon Internasional berawal dari seorang pecinta alam yang berasal dari Amerika Serikat, J.Sterling Morton yang sangat gigih dalam melakukan kampanye gerakan menanam pohon dikarenakan setiap makhluk hidup yang ada dibumi membutuhkan kontribusi pohon untuk tetap bisa hidup.

Selain itu, Hari Pohon Internasional juga berguna untuk mengingatkan kita akan pentingnya pohon untuk membantu kita mengurangi Global Warming, melindungi habitat makhluk hidup didunia, serta mencegah bencana alam seperti longsor, banjir, dan lain sebagainya.

Manfaat Menanam Pohon

1. Membuat udara menjadi lebih segar.

2. Menjaga kesehatan mental.

3. Mengurangi paparan sinar UV.

4. Mengurangi dampak perubahan iklim.

5. Menambah cadangan air tanah.

6. Menjaga populasi makhluk hidup.

7. Mencegah polusi air.

Kita juga perlu menjaga dan merawat pohon yang sudah ada seperti hutan. Jika hutan kita terjaga, hutan dapat meningkatkan kualitas udara dan air, sebagai tempat habitat flora dan fauna, menstabilkan tanah, dan masih banyak lagi. PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) juga andil dalam langkah nyata untuk menjaga hutan dan pohon saat ini. Berikut langkah nyata yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Gunakan kerangka kerja “Lindung-Kelola-Pulihkan” untuk memandu strategi dan tindakan bisnis berbasis alam.

2. Pikirkan hutan sebagai teknologi yang sudah terbukti selama 3.8 miliar tahun, hutan dan lautan selalu menjadi teknologi penghilang karbon terbaik, secara alami menciptakan keseimbangan bagi planet kita. Investasikan dalam solusi yang telah terbukti ini.

3. Kesampingkan ego dan kesempurnaan untuk bersama-sama menciptakan solusi iklim alami dalam skala besar. Menurut PBB, hampir 2 miliar hektar lahan terdegradasi serius secara global, luasnya dua kali luas daratan negeri Cina.

4. Kebutuhan akan restorasi sangat mendesak dan peluangnya begitu besar, sehingga kita harus menemukan titik temu untuk berkolaborasi secara lebih efektif dalam skala besar versus bersaing untuk meraih kemenangan individu dan organisasi jangka pendek.

5. Bergabunglah dengan kelompok kerja dan terlibat dalam dengan platform untuk perubahan. Misalnya. Terlibat dengan Aliansi Solusi Iklim Alami dari Forum Ekonomi Dunia dan kelompok kerja Keuangan Karbon di 1t.org AS, atau organisasi pecinta alam lainnya.

Maka dari itu, dibutuhkan kesadaran dari kita untuk menanam dan merawat pohon. Karena secara tidak langsung, pohon juga menyediakan kebutuhan hidup untuk manusia sekaligus meningkatkan banyak sekali hal yang menguntungkan untuk manusia.

Tulisan oleh: Faiz Sukma Dani | A-159-GL

Previous articleKebo dalam Kenangan
Next articleInovasi di Kala Pandemi

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Artikel Menarik

Baru 114.654 Hektar Hutan Kritis di Sumbar yang Telah Direhabilitasi

        Kegiatan rehabilitasi hutan di Sumatra Barat melalui berbagai kegiatan{nl}sejak tahun 1976 hingga 2006 baru berhasil menghijaukan kembali hutan{nl}seluas 114.654 hektare dari total...

Menyisir Punggungan Demi Punggungan Tanpa Beban Berarti

Tanggal 27 Juli 2022, angkatan Jemari Bumantara berangkat ke kawasan Cagar Alam Gunung Simpang. Terdapat 20 personil yang berangkat, dengan Anggota Muda (AM) sebanyak...

Wawancara yang Mengubah Segalanya

Untuk menjadi seorang pecinta alam kamu tidak harus masuk Astacala atau organisasi-organisasi semacamnya. Hanya dengan memulai membuang sampah pada tempatnya, sedikit peduli dengan alam,...