Tanggap Bencana Banjir Jabodetabek 2

Related Articles

Setelah tim tanggap bencana Astacala beroperasi di Bekasi pada tanggal 3 – 10 Januari 2020, tim akhirnya berpindah lokasi. Tujuan selanjutnya adalah ke wilayah Kabupaten Bogor. Yang banyak daerahnya mengalami banjir bandang dan tanah longsor.

Ketua tim, Ahmad Fauzan, mengatakan bahwa ia dan timnya mulai bergerak ke Bogor. Tepatnya menuju lokasi bencana di Kampung Cihaur, Desa Cileuksa di Kecamatan Sukajaya. Pergerakan di Bogor dimulai pada tanggal 10 Januari 2020 pagi.

Cihaur dipilih karena banjir dan tanah longsor menyebabkan kampung menjadi terisolasi. Butuh waktu tiga jam jalan kaki untuk mencapainya dari daerah terakhir yang bisa dilalui kendaraan bermotor. Dengan jumlah tujuh titik longsor di sepanjang jalur perjalanan.

Baru pada tanggal 15 Januari 2020, kampung yang terletak di kaki Gunung Halimun ini baru bisa diakses dengan kendaraan bermotor. Itu pun dengan kendaraan yang bertipe off road.

Dengan rekomendasi karang taruna dan ketua RT setempat, tim membangun posko bencana di salah satu rumah warga : Ibu Eniva. Posko ini berlokasi di Kampung Neglasari, Desa Jugalajaya, Kecamatan Jasinga. Astacala Telkom University di posko ini juga bersama tim dari Himpala Universitas Nasional dan warga setempat.

Kegiatan yang dilakukan dalam operasi bencana di Kabupaten Bogor ini antara lain melakukan assesment ke Cihaur, pembersihan jalur, instalasi tali pengaman menuju Cihaur, menghimpun data, serta mendistribusikan logistik bantuan.

Salah satu benda penting yang disalurkan oleh tim adalah genset dan alat penerangan. Sejak banjir dan tanah longsor melanda, aliran listrik di kampung-kampung yang terisolasi ikut mati. Dengan adanya genset dan alat-alat penerangan, tentu akan sangat membantu warga masyarakat.

Dan akhirnya, per tanggal 17 Januari 2020, seluruh tim tanggap bencana Astacala Telkom University kembali ke Bandung. Sesuai dengan ditutupnya status tanggap darurat di Kabupaten Bogor oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Dengan ditutupnya operasi tanggap bencana ini, Astacala mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak pendukung : Telkom University, Yayasan Pendidikan Telkom, Yayasan Astacala, PKD Jawa Barat, Jabar Quick Response, Klinik Pratama EMTE Basri, dan Karang Taruna Desa Cileuksa.

Terima kasih yang terhingga juga untuk seluruh organisasi tim relawan yang ikut terlibat : KSR PMI Telkom University, Arga Wilis ISBI, Barawana Unjani, FAKTA Purwakarta, Jayapala Stiekes Achmad Yani, Mahapeka UIN, Mapak Alam Unpas, Gema Al-muhajirin, SAR Unpad, Sukabumi, Volbek, Warlok, Mapala Unisi, Fakultas Kedokteran UII, Aliansi Mapala Ciamis, Aliansi Mapala Sukabumi, dan seluruh relawan yang tak dapat disebutkan satu per satu.

Terima kasih untuk para donatur dan penyalur bantuan yang terhimpun dan tercatat di database kami : TBT Telkom University, Lazissu Syamsul Ulum, Palawa Unpad, Yayasan Palawa Indonesia, Aliansi Mahasiswa Majalengka, Aliansi BEM Purwakarta, Tambun Berkendara, FAKTA Purwakarta, Bank Muamalat, SMA N 4 Bekasi, PKW Wilayah IV, Ikatan Remaja Masjid Javavavem, Dema IAI Larifah Mubarokkiyah Tasikmalaya, serta seluruh donatur dan tim support yang tak dapat pula disebutkan orang per orang.

Semoga apa yang kita lakukan menjadi berkah dan bermanfaat bagi sesama. Salam kemanusiaan! []

Oleh Tim Redaksi Astacala

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Artikel Menarik

Lomba Pertamaku di Astacala

Sore itu datang surat undangan dari Aldakawanaseta untuk mengikuti kegiatan ACC 2 (Aldakawanaseta Climbing Competition 2) yang merupakan ajang perlombaan panjat dua tahun sekali....

Emas Hitam Kalimantan, Kilau yang Membinasakan

{nl} Dalam lima tahun terakhir akibat terbukanya pasar batubara yang lebih luas baik pasar domestik maupun pasar luar negeri, aktivitas ekploitasi batubara di Kalsel samakin...

Batu, Kabut, dan Purnama

Dan batu besar yang disinari pesona rembulan malam itu adalah tujuan kami. Hanya sebuah onggokan batu sangat besar yang terbentuk dari isyarat alam selama...