ATEX 2018 : Berlari Sembari Menikmati Kota Sumedang di Atas Nangorak Camp

Related Articles

 

Minggu (15/07), atlet ASTACALA Tel-U International Expedition (ATEX) Kilimanjaro 2018 yaitu Muhammad Qoyyum (AM – 020 – Gemuruh Langit) dan Aditya Rachman (AM – 019 – Gemuruh Langit) kembali melaksanakan kegiatan trail running yang dilaksanakan di Nangorak Camp, Desa Margamekar, Kecamatan Sumedang, Kabupaten Sumedang.

Nangorak Camp adalah salah satu dari sekian objek wisata di Kabupaten Sumedang. Setiap orang bisa menikmati keindahan Kota Sumedang dari atas puncak Nangorak Camp di ketinggian 1060 mdpl. Nangorak Camp juga bisa menjadi tempat untuk para wisatawan berkemah dan tersedia penyewaan alat-alat kemah.

Akses menuju lokasi membutuhkan waktu kurang lebih 40 menit dari alun alun Sumedang. Di Nangorak kita juga bisa melihat Kunung Kareumbi yang diselimuti embun pagi.

Alasan memilih lokasi Nangorak Camp dikarenakan selain lokasi dan kriteria pelatihan yang sesuai dengan kondisi lapangan, kegiatan ini juga ditujukan untuk menghilangkan rasa jenuh dan bosan para atlet agar semangat dan mental tetap terjaga.

Kegiatan ini juga di inisiasi oleh Badan Pendidikan dan Latihan (Badik) ASTACALA dalam rangka persiapan ATEX Kilimanjaro, kegiatan ini merupakan sebuah bentuk pelatihan yang menitikberatkan peningkatkan daya tahan tubuh, manajemen perjalanan dan penyesuaian kondisi lapangan para Atlet ATEX Kilimanjaro.

Trail running dimulai dari titik awal yaitu di Nangorak Camp menuju kampung Toga dan dilanjut kembali ke Nangorak Camp sebagai titik akhir  yang berjarak sekitar kurang lebih 12 km. Hamparan sawah kampung Toga juga memiliki daya tarik sebagai objek foto bagi para pengunjung.

Setelah menyelesaikan trail running, atlet beserta Badik berkesempatan untuk silaturahmi dengan Presiden Forum Alumni Telkom University (FAST) yaitu Kang Ahmad Nugraha dan Wakil Rektor III Telkom University yaitu Ibu Dr. Dida D Damayanti di kawasan Sumedang. “semoga bisa mengharumkan Indonesia, dan pulang dengan selamat.” Ujar Kang Ahmad.


Tulisan oleh : Mohammad Qoyyum (AM – 019 – Gemuruh Langit) dan Adhitia Rachman (AM – 020 – Gemuruh Langit)

Foto Dokumentasi ASTACALA

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Artikel Menarik

Buletin Bivak Agustus 2010

Menerbitkan sebuah majalah rutin di sela-sela kegiatan ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan. Memang, target kami untuk menerbitkan media ini di tahun 2010 adalah...

Tanpa Pelestarian Alam Pariwisata Bali Tak Bisa Apa-apa

       {nl}Kini  bencana  alam silih  berganti  terjadi {nl}di berbagai  daerah. {nl}Murka  alam  itu terjadi  sebagian  besar {nl}karena ulah  manusia;{nl}rakus,  tamak dan  tak  peduli.  Bagaimana {nl}dengan   Bali?  Sebagai {nl}pihak yang...

Kulturhuset dan Sergelstorg, Jantungnya Kota Stockholm

Kulturhuset dan Sergelstorg bisa disebut sebagai sentral kota stockholm, tempat masyarakat baik tua maupun muda berkumpul. Kulturhuset adalah gedung pusat budaya, sedangkan Serlgelstorg adalah alun-alun di depan Gedung...