Pembukaan Ekspedisi Pencinta Alam Indonesia 2018, Menjemput Harimau Jawa

 

Moh. Hariono, mewakili Kepala Direktorat Jenderal KSDAHE Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan membuka Ekspedisi Pencinta Alam Indonesia 2018 “Menjemput Harimau Jawa” di kantor Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Panaitan, Taman Nasional Ujung Kulon, Taman Jaya, Pandeglang, Banten, pada pukul 10.00 WIB, Minggu (24 Juni 2018).

“Menjemput merupakan melakukan suatu hal terhadap sesuatu yang sudah ada. Oleh sebab itu, menjemput harimau jawa ini diselenggarakan untuk merespon dan meyakinkan publik tentang keberadaan harimau jawa yang menurut beberapa sumber diyakini keberadaannya, bukan hanya di Taman Nasional Ujung Kulon,” ujar Moh. Hariono dalam sambutannya.

“Kita harus bekerja secara profesional, dengan memberikan data absolute tentang keberadaan harimau jawa. Semoga ekspedisi di gunung Payung, Cibunar nanti bisa ketemu dan bisa membuktikan keberadaan harimau jawa. Meskipun dikatakan punah, tapi kita harus melakukan pembuktian dengan data signifikan. Sebab selama ini belum ada foto dan video yang membuktikan keberadaan harimau jawa,” lanjutnya.

“Meski peserta berasal dari berbagai latar belakang disiplin keilmuan, namun semua peserta merupakan anggota pencinta alam. Selain bentuk advokasi pencinta alam terhadap harimau jawa, kegiatan ini merupakan bakti dan tanggung jawab pencinta alam terhadap peran Pencinta Alam Indonesia dalam KSDAE,” tambahnya disambut tepuk tangan peserta.

Ekspedisi Pencinta Alam 2018 “Menjemput Harimau Jawa” diikuti oleh 50 orang peserta berasal dari anggota organisasi Pencinta Alam se Indonesia yang lolos ketentuan ekspedisi.

Penyelenggara kegiatan sendiri dikelola secara bersama antara ; Yayasan ASTACALA, KAPPALA Indonesia, Peduli Karnivor Jawa (KPJ), PMPA – ASTACALA Telkom University Bandung, Perhimpunan SANGGABUANA, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), MAPALASKA UIN Sunan Kalijaga, KPLH RANITA, UIN Syarif Hidayatullah, BINGKAI Indonesia, Lesksa Ganesha Yogyakarta, Kedai JATAM, dan Ikatan Alumni SABHAWANA.

Ekspedisi Menjemput Harimau Jawa dilaksanakan di Taman Nasional (TN) Ujung Kulon selama 15 hari mulai Minggu (24 Juni 2018) hingga Minggu (8 Juli 2018).

Dengan rangkaian kegiatan pembekalan peserta ekspedisi pada Minggu (24 Juni 2018) hingga Rabu (27 Juni 2018). Penelitian lapangan dilaksanakan mulai Kamis (28 Juni 2018) hingga Minggu (8 Juli 2018) dan Eksebisi hasil ekspedisi dilaksanakan pada Sabtu (18 Juli 2018).

Rangkaian kegiatan pembukaan ekspedisi diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjutkan pembacaan Kode Etik Pencinta Alam Indonesia.

Widi Widayat Ketua Panitia dalam sambutannya berharap agar hasil ekspedisi kali ini akan muncul bibit militan dalam penelitian terhadap keberadaan harimau jawa.

“Sebab apabila kita dapat menemukan bukti-bukti tentang keberadaan harimau jawa, kita akan bisa melindungi habitat dan ekosistemnya,” ujarnya.

“Semoga dari ekspedisi ini, kita dapat mendapatkan bukti-bukti absolute terbaru akan kehadiran harimau jawa, sehingga kita dapat menjaga habitat dan mengembalikan ekosistem harimau jawa,” tambah anggota PMPA-Astacala tersebut.

Sambutan dari Kasi 2 Balai Taman Nasional Ujung Kulon, Ujang Asep, mendukung dab berterimakasih sebab masih ada yang mau membuktikan keberadaan harimau jawa.

“Perlu diingat bahwa keberadaan harimau jawa bukan hanya di Taman Nasional, bisa juga di kawasan lain seperti Hutan lindung,” wanti Ujang Asep menekankan.

Ekspedisi kali ini, sengaja diselenggarakan tanpa sponshor dari pihak manapun. Abilitas operasional dilakukan secara swadaya dengan dukungan volunteer dan peserta ekspedisi.

Seluruh rangkaian kegiatan diharapkan akan melahirkan rekomendasi dan rencana tindak lanjut dari berbagai temuan di lapangan maupun menindak lanjuti informasi keberadaan harimau jawa di wilayah lain.

Sumber: www.wartapalaindonesia.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *