Yasta Galang Bantuan Untuk Pengungsi Bencana Alam Gunung Agung

Related Articles

Terhitung 22 September 2017 pukul 20.30 gunung Agung ditingkatkan statusnya dari siaga (level 3) menjadi awas (level 4) oleh PVMBG badan geologi. Rekomendasi PVMBG adalah tidak boleh ada wisatawan atau aktivitas masyarakat di dalam radius 9 kilometer dari kawah puncak gunung agung dan ditambah perluasan sektoral ke arah Utara, Timur Laut, Tenggara dan Selatan-Baratdaya sejauh 12 kilometer.

Sebelumnya pada Jumat (22/9/2017) pukul 13.00 WIB atau saat status gunung agung waspada (level 3) tercatat lebih dari 9400 warga yang mengungsi. Jumlah pengungsi tersebut akan terus bertambah setelah ditingkatannya status Gunung Agung.

Kami dari Yayasan Astacala (Yasta) mengajak bapak/ibu/ saudara untuk menggalang bantuan bagi para pengungsi bencana alam Gunung Agung. Bantuan tersebut akan kami berikan kepada pengungsi berkordinasi dengan rekan kami di Bali, FAST (Forum Alumni Universitas Telkom) regional Bali dan badan-badan resmi dari pemerintah.

Sedikit dari kita berarti banyak bagi mereka.

No rekening: 131-00-1544501-1 (Bank Mandiri) a.n. YAYASAN ASTACALA

kontak:
– Fahrizal Falaq (081380099300)
– I Komang Gde Subagia (081806048305) untuk update info di Bali.

Sekretariat YAYASAN ASTACALA
Komplek Matahari Residence Blok D no. 10 RT 007 RW 027 Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. https://goo.gl/maps/uPUEKWL6RCo

Posko YAYASAN ASTACALA
Jl. Antasari, Klungkung, Bali. https://goo.gl/maps/qsTmU2YxKEs

Web: astacalafoundation.or.id, email: [email protected]

Sumber foto: https://s.kaskus.id/images/2017/09/19/9860839_20170919124153.jpg

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Artikel Menarik

Energi dan Kelestarian Lingkungan Hidup

Masalah lingkungan hidup memang bukan persoalan salah satu negara saja, tetapi sudah menjadi tanggung jawab seluruh bangsa dan negara. Oleh karena itulah berbagai upaya...

Astacala Membantu Permasalahan Sampah di Situ Cisanti

Marilah kita ikut menjaga kelestarian Hulu Citarum agar tetap terjaga paras cantiknya. Bukankah terlalu jauh jika kita berbicara Sungai Citarum yang lestari jika hulunya saja masih tercemar bukan?

Binaiya (Bagian 3: Kota Musik dan Trauma Masa Lalu)

Ambon City of Music. Walaupun saya membacanya terbalik, tulisan raksasa itu seperti menyambut. Posisinya membelakangi saya. Itu terlihat di tepi pantai Teluk Ambon, saat...