Penanaman Pohon di Upacara Penutupan Pendidikan Dasar Astacala Tel-U
Pada Rabu 4 Januari 2017 telah dilaksanakan upacara penutupan kegiatan Pendidikan Dasar Astacala yang ke-25. Kegiatan yang mengambil tempat di Bumi Perkemahan Rancaupas Ciwidey ini berlangsung dengan lancar dan penuh kekhidmatan.
Kegiatan yang rangkaiannya dimulai sejak Selasa 27 Desember 2016 ini terdiri dari beberapa tahapan operasional. Dua hari kegiatan Long March yang menempuh rute Rancabali hingga Rancasuni Desa Patengan, 3 hari menjelajahi rimba gunung hutan di kawasan Gunung Tilu dan Kolalok Kecamatan Sindangkerta, serta 3 hari praktik pelatihan survival di Leuweng Jero, lantas diakhiri dengan upacara penutupan yang diikuti oleh 22 orang siswa yang dilantik dengan nama angkatan “Lentera Cakrawala” dan juga dihadiri oleh segenap anggota Astacala, orangtua peserta pendidikan, perwakilan pihak Perhutani serta beberapa anggota organisasi mapala di Bandung.
Pendidikan Dasar Astacala yang merupakan kegiatan rekruitasi anggota baru perhimpunan mahasiswa pecinta alam Telkom University, atau dikenal dengan nama Astacala, kali ini pelaksanaannya sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Untuk memperingati momen 25 tahun kegiatan Pendidikan Dasar Astacala, sebagai bagian dari rangkaian upacara penutupan, diadakan pula kegiatan penghijauan berupa penanaman bibit pohon di sekitar areal Rancaupas. Penanaman bibit pohon ini merupakan salah satu bukti komitmen Astacala untuk turut berpartisipasi aktif dalam menjaga dan melestarikan lingkungan hidup. Adapun bibit pohon yang ditanam adalah bibit pohon kayu manis dan trembesi.
“Penanaman ini sekaligus juga untuk mengajarkan kepada anggota baru Astacala bahwa sebagai bagian dari organisasi pecinta alam, kita tidak hanya berkegiatan alam bebas saja, tetapi juga harus memiliki tanggungjawab untuk menjaga kelestariannya. Maka dari itulah sejak dilantik menjadi anggota Astacala, kami langsung mengenalkan kepada mereka upaya-upaya pelestarian alam, yang salah satunya adalah penanaman pohon,” seperti dituturkan oleh Arief Naibaho, Ketua Umum Astacala.
“Rancaupas kami pilih sebagai lokasi penanaman pohon dikarenakan selama beberapa tahun belakangan kami memang sering berkegiatan di kawasan ini. Selain itu, dari tahun ke tahun saya juga melihat bahwa kawasan Rancaupas ini menjadi semakin ramai pengunjung, yang berbanding lurus dengan banyaknya jumlah sampah yang ditinggalkan pengunjungnya. Oleh sebab itulah, sebagai bentuk tanggungjawab Astacala, sebagai salah satu kelompok yang menggunakan kawasan Rancaupas, kami ingin berpartisipasi ikut menjaga kawasan ini agar tetap hijau dan lestari,” tambah Arief.
Walaupun sempat diguyur hujan deras, upacara penutupan Pendidikan Dasar Astacala yang ke-25 ini dihadiri sedikitnya oleh 16 dari 24 angkatan yang ada di Astacala. Ini juga menjadi bukti bahwa setiap generasi Astacala ikut mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan hidup.