Jangan pernah, kau merasa menakhlukan gunung
sementara kesombongan dirimu sendiri belum kau punggungi.
Jangan pernah, kau merasa pengarung sungai,
sementara di dalam darahmu mengalir keserakahan yang tak kau kuasai.
Jangan pernah, kau merasa menjadi penjelajah
sementara, lingkup dirimu selalu luput kau singgahi,
merasainya dan menjadikannya wilayah terluas di muka bumi.
Jangan pernah, dirimu merasa bahwa semesta telah tunduk kepadamu
sementara kau belum pernah menyirami bunga-bunga yang setiap hari hadir di pagimu
sementara gersang di sekelilingmu dengan tenang engkau diamkan.
Jangan penah, engkau merasa mencintai alam
sementara sampah berserakan di sekitarmu kau biarkan bertebaran,
sementara kau tak menyadari bahwa alam, air, angin dan batu adalah bagian dari dirimu.
Janganlah engkau merasa gagah, dengan segunung pendakian, selaut pengarungan, sehutan pencarian terjauh dan terdalam,
semantara duniamu sendiri kau sempitkan sendiri.
Kembali… Kembalilah kepada semesta
maka di sana Astacala akan menemukanmu.
Dirgahayu!! Astacala!
Ciledug, 17 Oktober 2015 — A-055-AIR