SMPN 2 Pasirjambu Menyapa Dunia

Teknologi sudah merasuki masyarakat Indonesia begitu cepat. Bahkan anak kecil berumur tujuh tahun sudah bisa menggunakan smartphone untuk bermain games hingga berkomunikasi dengan orang tua. Begitu pula dengan dunia pendidikan yang acap kali menggunakan teknologi sebagai sarana untuk menunjang berbagai kegiatan. Mulai dari kegiatan belajar mengajar, pembukuan sekolah, hingga administrasi keuangan.

Pemerintah menargetkan semua sekolah dapat menikmati mudahnya menggunakan teknologi untuk kegiatan pendidikan. Namun apakah pemerintah mengetahui semua sekolah di Indonesia sudah menggunakan teknologi sebagai media pembelajaran? Tentu tidak. Beberapa sekolah yang berada jauh di daerah perkotaan bahkan belum menikmati apa yang disebut dengan komputer. Salah satu sekolah yang belum merasakan teknologi komputer yaitu SMPN 2 Pasirjambu.

SMPN 2 Pasirjambu terletak di Jalan Raya Kaca Kaca, Desa Sugihmukti, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung. Jarak yang harus ditempuh yaitu 37 km dari Bojongsoang. SMP ini mulai berdiri pada tahun 2008/2009  dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung. Sebelumnya para siswa menumpang proses belajar mengajar di sebuah Sekolah Dasar. Pada tahun 2010 mereka baru berpindah tempat ke bangunan baru yang sekarang ini ditempati.

SMPN 2 Pasirjambu
SMPN 2 Pasirjambu

Perjalanan menuju Pasirjambu cukup sulit. Kami harus melewati tanjakan yang lumayan panjang. Medan yang dilalui tidak berbatu. Jalanan sudah diberi aspal walaupun ada beberapa jalan yang sudah rusak. Namun akses dari SMPN 2 Pasirjambu menuju jalan raya lumayan jauh. Dibutuhkan waktu kurang lebih dua puluh menit untuk sampai ke SMPN 2 Pasirjambu. Belum lagi jalan yang sempit membuat mobil sulit untuk melewatinya dan persimpangan antar mobil yang sangat sulit membuat pengemudi mobil berpikir dua kali untuk melalui jalan di Pasirjambu.

Komputer yang seharusnya menjadi sarana pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang menjadi mata pelajaran wajib bagi sekolah menengah pertama sama sekali tidak ada. Menurut cerita dari pihak guru SMPN 2 Pasirjambu, sekolah sempat mendapat bantuan komputer. Namun, komputer hasil pemberian justru dicuri perampok. Setelah itu mata pelajaran TIK hanya menggunakan sarana seadanya yaitu menggunakan laptop pribadi pihak guru yang harus dinikmati oleh 250 siswa SMPN 2 Pasirjambu.

Karena itulah Astacala mengadakan kegiatan “Pengabdian Masyarakat untuk SMPN 2 Pasirjambu”. Usaha kami untuk membantu mengadakan komputer beserta pengajaran TIK untuk para siswa.

****

Kegiatan pada Hari Jumat pagi, 24 April 2015 adalah keberangkatan sebagian panitia. Setelah sampai di SMPN 2 Pasirjambu, panitia melakukan survey outbond. Jefri dan Ucup ditunjuk untuk mencari jalur outbond. Lalu pada siang hari, kegiatan selanjutnya yaitu pembuatan lubang untuk penanaman pohon yang dilakukan oleh Zebra. Malam harinya, tim panitia berangkat malam bersamaan dengan tim perlengkapan. Pak Sinchan (A-058-KF) salah satu senior Astacala membantu kami dalam mendistribusi perlengkapan menuju SMPN 2 Pasirjambu. Setelah semua sampai di SMPN 2 Pasirjambu, panitia melakukan briefing untuk persiapan kegiatan esok hari.

Sabtu, 25 April 2015 adalah hari pertama kegiatan Pengabdian Masyarakat Untuk SMPN 2 Pasirjambu. Setelah sarapan pagi, kegiatan selanjutnya adalah acara pembukaan yang dilakukan di lapangan upacara. Para siswa terlihat antusias dengan kegiatan kami.

Upacara Pembukaan Pengabdian Masyarakat untuk SMPN 2 Pasirjambu
Upacara Pembukaan Pengabdian Masyarakat untuk SMPN 2 Pasirjambu

Acara puncak kegiatan kami yaitu pengadaan dan pelatihan komputer yang dipimpin oleh Ucup dan Tenyom. Kami menargetkan pelatihan komputer untuk beberapa siswa kelas VIII. Siswa yang tidak mengikuti pelatihan diberi pengarahan untuk mengikuti kegiatan di dalam kelas. Mulai dari sesi motivasi, ramah tamah ke para siswa, hingga pemutaran video inspiratif.

Pelatihan Komputer
Pelatihan Komputer

Pada saat matahari mulai menampakkan teriknya, kami mengadakan fun futsal yang diikuti oleh siswa laki-laki kelas VIII. Ada tiga tim yang akan bertanding. Pertandingan berjalan dengan sportif. Panitia dan siswa saling bercanda pada saat pertandingan berjalan. Tidak ada menang dan kalah di benak mereka. Hanya kebahagiaan yang mereka inginkan.

Setelah mengumpulkan kembali tenaga yang sudah terkuras saat futsal, kegiatan selanjutnya yaitu penanaman bibit pohon. Siswa terbagi dalam sepuluh kelompok dengan satu orang panitia supaya penanaman dapat terkontrol. Selain pelatihan komputer, kami selaku mahasiswa pecinta alam mengajarkan para siswa pentingnya mencintai, melestarikan, dan menjaga alam. Selain memberikan penjelasan tentang pentingnya menanam pohon, kami tidak lupa untuk selalu berinteraksi dengan para siswa yang sangat antusias dalam kegiatan ini.

Siswa Menanam Pohon
Siswa Menanam Pohon

Setelah menunggu tim Mobile Comm Laboratory selaku sponsor, pukul 15.30 WIB aku dan tiga orang perwakilan dari Mobile Comm berangkat menuju SMPN 2 Pasirjambu. Di perjalanan, aku menghabiskan waktu untuk berbincang-bincang bersama Bang Dewa, tim Mobile Comm yang ternyata kami berdua berasal dari almamater yang sama.

Setelah sampai SMPN 2 Pasirjambu pukul 17.00 WIB, aku melihat panitia sedang bersosialisasi dengan para siswa di lapangan. Aku membuka ROP. Ternyata kegiatan menanam pohon telah selesai dan Titin sebagai koordinator acara sedang berbincang-bincang dengan siswa dengan menggunakan TOA.

“Apa gunanya TOA buat Titin? Bukannya suaranya lebih keras dari macan?” Pikirku.

“Selamat datang, Kakak. Selamat datang, Kakak. Selamat datang kami ucapkan” mereka bernyanyi tanpa instruksi dari panitia. Nyanyian itu merupakan sambutan kedatangan untuk kami.

Setelah tim Mobile Comm mengenalkan diri, kami berempat memasuki basecamp. Basecamp kami adalah ruangan yang dulunya perpustakaan. Basecamp kami cukup untuk meletakan barang-barang pribadi, perlengkapan kegiatan, dan konsumsi untuk panitia dan para siswa.

Karena kegiatan selanjutnya dimulai pukul 19.00 WIB, aku beristirahat sejenak untuk mempersiapkan laptop, proyektor, kabel roll, dan speaker bersama panitia yang akan digunakan untuk kegiatan nobar dengan para siswa.

Setelah semua panitia dan siswa melaksanakan shalat maghrib dan isya, kegiatan nobar dilakukan dengan Ikhlas sebagai penanggungjawab. Kegiatan nobar berjalan dengan lancar. Para siswa menyaksikan film Mestakung (Semesta Mendukung) dengan seksama. Tidak lupa kami membagikan snack kepada siswa agar siswa tidak bosan saat menonton film. Setelah penutaran film selesai, kami mengadakan kuis kepada para siswa. Siswa yang berani maju dan menjawab pertanyaan mendapat hadiah berupa kemeja dan jaket hasil sumbangan donatur. Kami bersiap untuk mobilisasi siswa agar memasuki kelas masing-masing. Sambil membersihkan kelas, kami menginstruksikan para siswa untuk tidur. Setelah para siswa tertidur lelap, kami mengadakan evaluasi kegiatan dan briefing untuk esok hari.

Aku, Umar, dan Cantodh ditugaskan Titin untuk menjaga kelas laki-laki. Saat memasuki kelas, ternyata ada beberapa siswa yang masih terjaga. Kami bertiga mengajak siswa untuk tidur karena kegiatan besok akan menguras tenaga. Beberapa saat kemudian aku dan para siswa terlelap dengan diselimuti dinginnya angin Pasirjambu.

Minggu, 26 April 2015 adalah hari terakhir kami berada di Pasirjambu. Kegiatan hari ini dipenuhi dengan outbond. Sebelum outbond dimulai, kami dan para siswa senam pagi terlebih dahulu. Kegiatan senam pagi dipimpin oleh Zebra. Karena gerakan dan mimik wajah Zebra yang menyebalkan, senam pagi dipenuhi dengan gelak tawa. Puncak tawa kami terjadi ketika Zebra mempraktekkan pemanasan Rock Climbing.

”Apakah Zebra hanya bisa pemanasan Rock Climbing saja? Emang kurang si Zebra ini” pikirku.

Bukan jiwa dan raga kami yang kuat, justru kami kelelahan karena tingkah Zebra yang lucu. Setelah senam, kegiatan outbond dimulai. Tim penanggungjawab pos berangkat terlebih dahulu. Sedangkan tim basecamp dan tim penanggungjawab kelompok melakukan games pembuka. Satu per satu kelompok berangkat menuju pos.

Aku mendampingi Kelompok 7 bersama Bang Acat. Di perjalanan menuju Pos 1, kami berbincang-bincang dengan para siswa untuk menghangatkan suasana. Kami (Kelompok 7) berjalan bersama Kelompok 8 yang didampingi oleh Zebra. Dimulai dari pos 1 yaitu games Blind Walk. Dimana para siswa ditutup matanya, lalu mereka harus melewati rintangan yang disediakan oleh panitia-Cantodh dan Kak Septa.

Lalu, kami sampai di Pos 2 yaitu games balap sarung yang dijaga oleh Kak Lisna, Ucup, dan Umar.  Aturan dari games ini adalah setiap kelompok masuk ke dalam sarung dan harus beradu cepat lari sampai tempat finish.

Games Bersama Pendamping Kelompok
Games Bersama Pendamping Kelompok

Aku melihat Hanin, penjaga Pos 3 sedang mempersiapkan alat untuk games yang akan kami hadapi yaitu games remas-remas spons. Setelah kami dikumpulkan, kami diarahkan dan diberikan instruksi mengenai games ini. Di Pos 3, tiap kelompok harus mentransfer air dari satu ember ke ember lainnya dengan menggunakan spons. Dua orang sebagai pelempar dan penerima spons, sisanya berdiri di tengah sebagai net.

Setelah basah-basahan di Pos 3, kami berangkat menuju pos terakhir yaitu Pos 4 yang dijaga oleh duo Makassar, Jefri dan Ikhlas. Games Pos 4 adalah suit-suitan. Games ini seperti suit-suitan yang menggunakan tangan. Hanya saja, kami modifikasi dengan menggunakan gerak tubuh. Dari Pos 1 sampai Pos 4 kelompokku selalu kalah.

“Sebenarnya kelompok lo berkualitas, Sen. Emang lo-nya yang agak kurang” ledek Om.

Setelah semua kelompok melewati Pos 1 sampai Pos 4, kami dan siswa beristirahat sejenak sebelum kegiatan terakhir-penutupan. Pukul 14.00 WIB kegiatan penutupan dilakukan. Sambutan dari ketua panitia, pihak sekolah, dan perwakilan tim Mobile Comm selaku sponsor mengawali rangkaian penutupan. Setelah itu, para siswa mulai berteriak girang karena pembagian pemenang lomba akan disampaikan.

Satu persatu pemenang dipanggil. Mulai dari pemenang futsal, pemenang outbond sampai pembagian tim terheboh, tim teraniaya, tim terbaik, dan tim terserah. Gelak tawa sempat terjadi ketika Dhiky menyerahkan plakat secara simbolis kepada pihak guru. Kami menyadari bahwa rambut Dhiky sedang diikat-ikat dengan karet gelang, seperti orang gila.

Penyerahan Plakat
Penyerahan Plakat

Setelah penutupan, kami bersalaman dengan siswa sebagai tanda perpisahan. Setelah packing dan cleaning. Kami meninggalkan SMPN 2 Pasirjambu, meninggalkan perbukitan yang sejuk, meninggalkan keindahan alam di sekitar sekolah, meninggalkan para siswa dan guru. Tetapi yang tertinggal adalah kenangan kami bersama para siswa, keceriaan para siswa saat outbond, dan senyum hangat dari mereka.

Foto Bersama Panitia dan SIswa
Foto Bersama Panitia dan SIswa

Tulisan oleh M. Seno Maulana (AM – 014 – CA)

Foto Dokumentasi Astacala

3 thoughts on “SMPN 2 Pasirjambu Menyapa Dunia

  1. setuju, sudah waktunya teknologi beriringan dgn pendidikan…
    #pengabdianmasyarakat mahasiswa pecinta alam #Astacala Universitas Telkom??

  2. Tulisan yang bagus terus semangat menulis..semoga bisa memajukan jurnalisme astacala..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *