Temu Wicara Kenal Medan XXV
Temu Wicara dan Kenal Medan (TWKM) merupakan pertemuan dan forum komunikasi tertinggi mahasiswa pecinta alam (mapala) tingkat perguruan tinggi se-Indonesia yang diadakan setahun sekali dengan tempat yang ditetapkan sesuai dengan keputusan padapenyelenggaraan TWKM sebelumnya. Di tahun 2013, forum TWKM memasuki penyelenggaraan yang ke-25 yang dilaksanakan di Provinsi Maluku. Sebagai penyelenggara TWKM XXV dipercayakan kepada Darussalam Mahasiswa Pencinta Alam (Darmapala) Universitas Darussalam Ambon. TWKM XXV di Ambon ini mengusung kegiatan dengan tema kegiatan “Menjadikan Mapala Tingkat Perguruan Tinggi se-Indonesia Sebagai Sentrum Gerakan Civil Society”.
Secara garis besar, maksud dari kegiatan ini adalah diharapkan dapat melahirkan suatu gagasan untuk masalah-masalah internal organisasi, sosial dan lingkungan yang diselenggarakan pada agenda Temu Wicara (TW) serta bertujuan sebagai ajang sharing ilmu kepecintaalaman antar peserta yang diwujudkan melalui kegiatan Kenal Medan (KM). Salah satu tujuan dari penyelenggaraan yang bertempatan di Ambon adalah untuk memperkenalkan potensi wisata dan sumber daya alam Provinsi Maluku.

TWKM XXV yang diadakan di Ambon ini dilaksanakan dari tanggal 20 November 2013 sampai 27 November 2013. Kegiatan ini diawali dengan Studium General atau kuliah umum yang bertempatan di lapangan outdoor Universitas Darussalam Ambon. Studium General tersebut mengusung tema mengenai peran mahasiswa pencinta alam sebagai sentrum gerakan civil society dalam menyikapi persoalan lingkungan hidup, dengan pembicara Letjen (Purn.) Suaidi Marasabessy yang merupakan seorang tokoh pemuda.
Kemudian pada tanggal 21 November 2013 sekitar pukul 14:00, peserta kenal medan mulai berangkat ke masing-masing lokasi tujuan seperti KM Gunung Hutan menuju ke Pulau Seram untuk melakukan pendakianGunung Binaya dengan jumlah peserta 47 orang dari 39 organisasi mapala, KM Panjat Tebing dilaksanakan di lokasi Tebing Sawai dengan jumlah peserta 16 orang dari 15 organisasi mapala, KM Penelusuran Gua dilaksanakan di lokasi Gua Iniala dengan jumlah peserta 14 orang dari 12 organisasi mapala, dan KM Selam dilaksanakan di lokasi Pantai Ora, Kabupaten Maluku Tengah dengan jumlah peserta 4 orang dari 4 organisasi mapala.
Sementara itu peserta temu wicara TWKM yang berjumlah 137 peserta dari 107 organisasi melaksanakan pra sidang yang membahas tentang tata tertib dan agenda sidang yang selesai pada 21 November 2013 dan dilanjutkan ke agenda sidang pleno. Pada agenda ini dibacakan laporan pertanggungjawaban dari Pusat Koordinasi Nasional (PKN) periode 2012 – 2013 dan laporan pertanggungjawaban dari tuan rumah TWKM tahun sebelumnya (2012) yaitu Mahacita dari Universitas Pendidikan Indonesia. Pada tahap ini juga diputuskan sidang akan dibagi menjadi rapat-rapat komisi yang terdiri dari rapat Komisi A dan rapat Komisi B. Rapat Komisi A membahas tentang masalah-masalah internal organisasi mapala, sedangkan rapat Komisi B membahas tentang isu sosial dan lingkungan yang dibawa oleh perwakilan dari setiap Pusat Koordinasi Daerah (PKD).
Rapat Komisi A selesai pada tanggal 23 November 2013 siang, sedangkan rapat Komisi B selesai pada tanggal 24 November 2013. Setelah semua rapat komisi selesai, agenda acara temu wicara masuk ke sidang paripurna. Semua hasil rapat komisi akan diputuskan dan ditetapkan di sini. Setelah itu dilakukan pencalonan dan pemilihan perangkat-perangkat TWKM. Untuk tuan rumah TWKM XXVI telah diangkat 3 calon yaitu Mahiscita dari Kendari, UPL MPA Unsoed dari Purwokerto, dan Mapala Unila dari Lampung. Dari keputusan melalui pemungutan suara menghasilkan tuan rumah TWKM XXVI tahun 2014 mendatang dipercayakan kepada Mapala Unila (Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Lampung). Mapala Unila menawarkan konsep baru pada agenda Temu Wicara dengan mengadakannya di lapangan outdoor Kampus Universitas Lampung di mana para peserta Temu Wicara akan bersinggah di tenda doome selama agenda Temu Wicara berlangsung yang nantinya tenda doome tersebut akan menjadi milik masing-masing peserta Temu Wicara TWKM XXVI. Beberapa lokasi Kenal Medan yang ditawarkan, yaitu KM Arug Jeram di Sungai Way Semong, KM Panjat Tebing di Tebing Margodadi, KM Gunung Hutan di Gunung Pesagi dan Gunung Seminung. Untuk Pusat Kordinasi Nasional periode 2013 – 2014 adalah Matasitas (Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Sahidi Jakarta). Untuk Pusat Koordinasi Daerah (PKD) baru diputuskan untuk sejumlah 24 daerah dari 34 propinsi. Semetara utuk PKD wilayah Jawa Barat dipercayakan kepada Astacala Universitas Telkom Bandung.
Setelah itu, pada tanggal 27 November 2013 dilaksanakan agenda penanaman dan rehabilitasi lahan pada lahan kering pasca kejadian pembakaran lahan yang bertempat di daerah Ewang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah. Kemudian keesokan harinya, 28 November 2013 acara TWKM XXV ditutup dengan malam inagurasi yang bertempat di pulau kecil di sebelah utara Pulau Ambon dengan menyuguhkan suara musik di tepi pantai hingga malam hari, namun tanpa adanya kehadiran para peserta dari KM Gunung Hutan dikarenakan tim tersebut mendapat kendala dalam perjalanan pulang dari Pulau Seram menuju Ambon hingga tanggal terlaksananya acara inagurasi tersebut. []
Tulisan dan Foto oleh Ilfan Firqad
Selamat bertugas buat PKD Jabar!
welcometothejungle…
PKD amanat dan tanggungjawab yg harus kita pikul dengan konsisten. jadikan media belajar untuk menjadi corong informasi dan pengumpul data mapala se jabar u disebarkan lagi. buktikan ASTACALA serius dalam menjalankan program yang bermanfaat bagi semua mapala jabar. Buktikan coy. selamat berjuang.
viva ASTACALA!!!
Jgn lp infonya utk selanjutnya.
maaf mau tanya.. kalau Kenal Medan dalam TWKM kan terbagi menjadi beberapa divisi misal ada Gunung Hutan, Climbing dsb. nah itu peserta harus ikut semua kegiatan KMnya atau bisa memilih salah satu kegiatan KMnya yah? lalu untuk pemilihan mengikuti KMnya dilakukan penunjukan dari panitia atau kita yang memilih sendiri? terima kasih, maaf agak belibet pertanyaannya 🙂 mau tau ttg dunia mapala
@anantama : Salam Lestari!!!
Biasanya ketika saat registrasi setiap peserta diharuskan mengisi formulir, yang didalamnya terdapat asal organisasi, sampai kegiatan apa yang akan diikuti,
-bisa Temu Wicara (TW), pesertanya biasanya ketua2 organisasi
-atau Kenal Medan (KM), 1 peserta hanya di perbolehkan mengikuti 1 divisi
karena semua divisi di KM biasanya dilaksanakan secara bersamaan, jadi tidak mungkin 1 peserta mengikuti semua divisi yang ada di KM
mau tanya, kalau mau daftar K PKD jabar, syarat dan ketentuannya apa saja?
harap di balasa (urgent)
@Satriapela-Ubsi
bisa kirimkan nama organisasi, nama universitas,alamat sekretariat, terakhir nama dan kontak ketua organisasi, kalau sudah, biar kami yang sampaikan ke pusat koordinasi nasional
terimakasih atas artikel anda yang menarik dan bermanfaat.
Saya juga mempunyai tulisan yang sejenis yang bisa anda kunjungi di
Informasi Seputar Indonesia