Api Sang Fajar

Related Articles

Rajut hujan pengantar langkah
Kepala-kepala yang tertunduk sayup
Tak ada pagi
Tak ada mentari

Jangan terlalu lama tertunduk Tuan
Tantanglah angin yang menyerbumu
Sambutlah pasukan kabut yang mengepungmu
Karena merah telah terkait di lehermu

Lantanglah Tuan
Lantanglah bagai teriakan apimu
Rasakanlah kokoh gunung di baratmu
Rasakanlah hingga matahari tenggelam

Kita kini satu Tuan
Kita menyatu bersama rerumputan hijau
Kita bersatu dengan dedaunan dan batu
Kau adalah aku

Hiruplah udara pagi ini
Simpan dalam memori sel-sel tubuhmu
Hingga ketika malam memeluk
Kau masih aku

Oleh Eko Wahyudi

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Artikel Menarik

Tambora (Bagian 1: Sejenak di Bima)

"Nanti Gunung Tambora kelihatan", ucap seorang lelaki paruh baya yang duduk di samping saya. Kami ada di dalam pesawat tujuan Bima di Sumbawa. Sedang...

Suryakencana, Apa Adanya

Aku kembali masuk tenda untuk tidur. Di luar memang masih gelap, dengan bintang-bintang tampak begitu dekat. Berkilauan, seperti mengejap pada mata yang masih terasa...

Pendidikan Dasar Astacala XXIV (Angkatan Duri Samsara)

https://www.youtube.com/watch?v=SJr0iaGwi4U Video dokumentasi perjalanan angkatan Duri Samsara selama mengikuti Pendidikan Dasar Astacala XXIV. Pendidikan Dasar Astacala XXIV menghasilkan 20 Anggota Muda baru dengan nama angkatan Duri Samsara....