Sampah Lagi, Sampah Lagi

Related Articles

Pada tanggal 20 sampai 21 bulan Desember 2012 kemarin, di kampus sedang ada inspeksi kebersihan untuk penilaian akreditasi kampus dari DIKTI. Pihak kampus akhirnya dengan gencar menginstruksikan mahasiswa untuk membersihkan lingkungan kampus. Setelah dua hari berlalu, lingkungan kampus kembali kotor . Secara pribadi, saya cukup sedih! Kenapa? Kok kalau mau bersih dan sehat harus disuruh, diingat, serta ditekan. Apakah tidak ada kesadaran untuk menjaga lingkungannya sendiri? Padahal dengan mereka menjaga kebersihan lingkungan, manfaatnya untuk mereka juga.

Lingkungan semestinya dijaga dan dirawat oleh setiap insan manusia, tanpa pandang bulu, jabatan ataupun latar belakang. Coba bayangkan bila semua orang punya kesadaraan dalam menjaga lingkungan, pastinya kita terhindar dari penyakit diare,  sungai pun akan terhindar dari kata polutan serta kelangsungan hewan air bisa lebih baik.

Menurut saya lokasi yang paling sering menjadi TPA(Tempat Pembuangan Sampah) adalah sungai. Bisa dilihat dari gambar disamping. Gambar ini  diambil di Sungai Citarum. Sungai yang dulunya indah ini sekarang dipadat oleh sampah. Kalau kita andaikan, sungai itu ibarat aliran darah di tubuh. Memberi dan menghantarkan nafas kehidupan. Coba kalian bayangkan apabila aliran darah itu terhenti dan tersumbat, yang nantinya akan merusak sistem tubuh. Begitu juga dikehidupan nyata, apabila sungai sudah macet alirannya karena sampah, yang terjadi adalah sungai meluap, untuk mecari jalan aliran lain. Akibatnya banjir ini sangat merugikan masyarakat di sekitar sungai itu, bahkan bila banjirnya besar tidak menutup kemungkinan warga yang jauh dari sungai bisa terkena dampaknya.

Menjaga lingkungan bukan hanya sungai saja, tetapi lingkungan sekitar kita juga. Seperti lingkungan rumah, kantor, jalanan, pekarangan, dan di tempat alam terbuka maupun tertutup. Dengan kata lain semua lingkungan harus dijaga, tanpa berat sebelah. Tentunya ini juga untuk kenyamanan kita, lingkungan yang asri bebas banjir, dan bersih tanpa sampah yang berserakan dimana-mana.

Menjaga kebersihan hal yang paling dititik beratkan yaitu diri sendiri, bagaimana diri kita peka terhadap kebersihan lingkungan? Selanjutnya kita  bisa mengajak dan melibatkan tokoh masyarakat yang berpengaruh untuk memberikan pengarahan kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Bisa juga dengan memperbanyak tempat sampah di sekitar lingkungan anda. Bahkan cara paling konkritnya mengikuti kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan di lingkungan sekitar, misal di lingkungan RT..

Menyikapi itu semua, tentunya kita bisa menyimbangi kecangihan teknologi yang ada, dengan menjaga lingkungan agar menjadi  bersih dan sehat. Contohnya dengan maraknya social media di dunia maya, kita dapat memanfaatkannya untuk mengajak teman kita, bersama-sama membersihkan dan menjaga lingkungan. Contohnya tulisan saya ini, disini saya mengajak teman teman semua untuk peduli terhadap lingkungannya. Dimana pemanfaatan teknologi tersebut dapat mengurangi penyebaran sampah di lingkungan sekitar.

Marilah kita bersama-sama membersihkan, serta menjaga lingkungan demi kelestarian alam yang kembali asri, dan anak cucu kita masih bisa menikmati lingkungan yang alami asrinya itu.

Penulis Lucky Oktavianto (AM – 019 – LH)
Foto diambil dari Arsip Astacala

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Artikel Menarik

Cinta Indonesia Apa Adanya

Kenapa orang asing yang lebih sering mengunjungi Indonesia? Kenapa orang asing yang lebih tahu tentang Indonesia? Kenapa orang asing yang lebih banyak mengambil keuntungan...

Kisah Dari Cimonyong : Menghidupkan Kembali Semangat Soewardi Soerjaningrat

Baru-baru ini aku melihat berita di televisi yang menginformasikan bahwa ada guru yang tega memperkosa siswanya di suatu sekolah ternama. Atau mungkin aku mau...

Kanak-kanak dan Pendidikannya

Dengan demikian, semoga jika kelak dewasa dan mampu mengembara, mereka tidak kehilangan cinta dan keinginan memajukan tanah air dan masyarakatnya. Karena bercita-cita menjadi kebanggaan keluarga atau pacar dengan potret-potret dan riwayat gemerlap mancanegara, barangkali itu saja tidaklah cukup. Karena alam raya adalah rumah sekolah. Dan tanah air Indonesia adalah kampung halaman.