Gunung Cikuray 2818 Mdpl

Related Articles

Gambaran Umum

Gunung Cikuray terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Indonesia. Gunung Cikuray mempunyai ketinggian 2.818 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan merupakan gunung tertinggi keempat di Jawa Barat setelah tiga gunung lainnya yaitu, Gunung Ceremai (3078 mdpl), Gunung Pangrango (3019 mdpl), dan Gunung Gede (2958 mdpl). Gunung Cikuray  terletak persis di tengah-tengah  Kabupaten  Garut  Propinsi Jawa  Barat yang dikelilingi oleh 5 kecamatan yaitu Cilawu, Cigedug, Cikajang, Banjarwangi, dan Bayongbong. Gunung Cikurai mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, Hutan Montane dan Hutan Ericaceous.

Stasiun Pemancar / Titik Start Pendakian

Jalur Pendakian

Terdapat tiga jalur pendakian yang umum dilalui : Cikajang, Bayongbong, dan Cilawu. Dengan titik awal pendakian terdekat dari puncak namun terjal adalah dari Kecamatan Cikajang, sedangkan jalur terjauh dari Kecamatan Bayongbong. Jalur pendakian dari Kecamatan Cikajang dan Boyongbong lebih jarang dilalui untuk pendakian, maka ada kemungkinan kedua jalur tersebut sudah tertutup tumbuhan, namun masih dapat dilalui dengan perbekalan yang lebih dan alat tebas. Jalur pendakian dari Kecamatan Cilawu melalui Desa Dayeuhmanggung lebih umum digunakan, sehingga lebih jelas dan terarah. Pada bahasan selanjutnya hanya akan dijabarkan jalur melalui Kecamatan Cilawu.

 

Akses dari Kota Terakhir

Pendakian Gunung Cikuray dari Cilawu dapat dicapai dari Garut. Perjalanan dari jalan raya untuk menuju titik awal pendakian yaitu stasium pemancar TV  dapat memakan waktu sekitar 2 jam sampai dengan 3 jam berjalan kaki atau dapat menggunakan jasa ojek hanya sekitar 40 menit. Untuk trek jalan dari jalan raya menuju stasiun pemancar TV, dapat dilalui dari Desa Babakan Loak – Desa Cisumur – Desa Mekarsari – stasiun pemancar TV. Keadaan jalan untuk menuju stasiun pemancar cukup lebar di mana dapat dilalui mobil namun jalan tersebut hanya tesusun dari bebatuan. Jika hendak menuju Kecamatan Cilawu ini dengan kendaraan umum dapat mengambil jurusan Garut yang akan berhenti di Terminal Garut (Guntur), kemudian dilanjutkan dengan angkot 06 menuju Cilawu, dapat turun di Sukamulya atau Cigarungsang, Lalu dapat dilanjutkan dengan jasa ojek untuk menuju Stasiun pemancar.

 

Jalur Pendakian Cilawu

  • Stasiun Pemancar – Pos 4

Stasiun pemancar TV memiliki koordinat 07°18’14’’ LS, 107°52’54’’BT.  Dari stasiun pemancar, memulai pendakian melalui kebun teh dengan punggungan yang terlihat jelas, dari sana juga dapat terlihat bentuk punggungan yang akan didaki hingga menuju puncak Gunung Cikuray jika cuaca cerah tanpa kabut. Perjalanan melewati kebun teh hanya singkat, sekitar 30 menit dengan keadaan jalur yang gersang dan berdebu. Setelah itu baru memasuki hutan yang teduh. Di luar musim hujan, kondisi tanah masih terlihat gersang dan berdebu bila ditapaki.

Kondisi Jalan Menuju Stasiun Pemancar

Pos 1 dapat dicapai dari stasiun pemancar TV dengan waktu tempuh sekitar 50 menit. Kemudian ditambah sekitar 50 menit lagi untuk menuju Pos 2. Waktu tempuh Pos 2 ke Pos 3 adalah 1,5 kali lebih lama dibanding waktu tempuh dari Pos 1 ke Pos 2.  Karena medannya yang curam, dengan kontur yang rapat, Pos 1, Pos 2, dan Pos 3 hanya mampu menampung satu sampai dua tenda. Sementara di Pos 4 terdapat tempat yang lebih luas yang dapat menampung sampai tiga tenda.

Sebelum memulai pendakian, sebaiknya mengisi perbekalan air di stasiun pemancar TV. Dalam musim kemarau panjang, pendaki tidak dapat mengisi perbekalan air di stasiun pemancar karena para pekerja di stasiun pemancar tersebut juga harus bolak–balik ke desa untuk mengisi ulang air yang mereka butuhkan. Maka untuk lebih pastinya, sebaiknya diisi sebelum menuju stasiun pemancar, tepatnya di desa terakhir : Desa Cisumur atau Cikoneng di Desa Dayeuh Manggung, Kecamatan Cilawu.

Kondisi Lahan di Pos 4

  • Pos 4 – Puncak Cikuray

Pos 4 berada pada posisi 07°19’11.3’’ LS, 107°52’14.2’’BT. Perjalanan dilanjutkan terus mendaki dari Pos 4 menuju Pos  membutuhkan waktu sekitar 45 menit dengan kemiringan yan lebih terjal seperti Pos 3 menuju Pos 4 yang kemudian dapat dilanjutkan ke Pos Puncak Bayangan dengan koordinat 07°19’19’’ LS, 107°51’59’’BT yang memiliki lahan yang lebih luas dari lima pos sebelumnya dan dengan keadaan lebih datar tanpa adanya semak belukar.

Perjalanan setelah Pos Puncak Bayangan dapat dilakukan menuju Pos 6 pada koordinat 07°19’19’’ LS, 107°51’33’’BT  yang luasnya hampir sama dengan pos puncak bayangan yang mampu menampung sekitar 3 sampai 4 tenda. Dari Pos 6 ini pepohonan tinggi sudah tidak terlalu rapat namun masih dapat menghalangi hantaman angin langsung dan sudah sangat dekat dengan Puncak Gunung Cikuray. Pos 6 ini dapat menjadi tempat yang paling santai untuk menunggu momen matahari terbit atau tenggelam. Hanya tinggal menanjak ke puncak kurang dari 15 menit dengan membawa perbekalan secukupnya, lalu balik lagi ke Pos 6 sekitar 10 menit.

Jalur Perjalanan dari Pos 6 ke Puncak Cikuray

Puncak Gunung Cikuray dengan koordinat 07°19’21”LS, 107°51’36”BT menampilkan panorama kota dan pegunungan di wilayah Garut. Di sebelah barat tampak berjajar pegunungan sampai ke arah utara, mulai dari Gunung Papandayan sampai Gunung Guntur.

Di puncak Gunung Cikuray terdapat bangunan berupa pos seluas 2.5 x 2.5 meter. Jadi hanya mampu menampung 1 tenda. Menempati pos di puncak ini merupakan pilihan yang beresiko, apalagi di saat musim hujan. Selain karena kondisi puncak yang gersang dan tidak dikelilingi pepohonan, pos tersebut biasa menjadi incaran para pendaki yang langsung menuju puncak untuk mendirikan tenda.

Sebuah Pos di Puncak Gunung Cikuray

Sumber Acuan

Beberapa sumber acuan yang digunakan untuk data Gunung Cikuray ini adalah peta bakosurtanal 1:25000 lembar 1208-623 Cikajang dan 1208-624 Cilawu serta catatan perjalanan anggota Astacala pada bulan September 2012.

Tulisan oleh Ilfan Firqad
Foto dari Dokumentasi Astacala

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Artikel Menarik

Gempa Tasikmalaya

Seperti banyak diberitakan stasiun televisi dan situs-situs berita terkemuka, gempa bumi berskala 7.3 SR terjadi di 142 km barat daya Tasikmalaya pada hari Selasa...

Buletin Bivak Edisi April 2012

Tak terasa sudah dua bulan sejak Bivak edisi Februari yang lalu terbit. Sudah waktunya bagi kami untuk menerbitkan edisi yang terbaru. Pada edisi kali...

Sayatan Luka Menemani Perjalananku

Jadi pada kesempatan kali ini saya Abdullah (AM-006-KH) akan bercerita sedikit mengenai kegiatan Navdar GH yang sudah kami jalani pada tanggal 17 Maret –...