Nusa Kambangan, Pulau Seram yang Eksotis

Nusa Kambangan yang merupakan salah satu pulau terluar di negeri kita yang terletak di selatan Pulau Jawa di mana terhampar samudera lepas di sebelah selatan pulau ini adalah sebuah pulau yang menjadi bagian dari Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah. Ketika kita mendengar nama dari pulau ini tak heran kita akan mendapat sebuah kesan bahwa pulau ini adalah pulau yang akan membuat nyali kita ciut untuk memasukinya. Hal tersebut dapat dimaklumi karena pada pulau ini terdapat rumah-rumah tahanan yang dikelilingi tembok-tembok besar dan tinggi menjulang dengan hiasan kawat duri di sekitar rumah tahanan yang berdiri sejak tahun 1908  dengan nama yang bermacam-macam seperti Rutan Batu, Rutan Kembang Kuning, dan terdapat empat rutan lagi di dalam komplek Lembaga Permasyarakatan Nusa Kambangan tersebut di mana banyak penjahat kelas atas masuk untuk merenung dan menebus kesalahannya.

Gua Ratu, salah satu gua di Nusa Kambangan

Untuk mencapai pulau ini kita dapat menggunakan sebuah kapal motor kecil yang dikenal dengan sebutan “sompreng” oleh masyarakat sekitar atau sebuah kapal fery yang rutin membawa penumpang melalui sebuah dermaga kecil di Klaces. Perjalanan sendiri dari dermaga di Klaces menuju Nusa Kambangan memakan waktu 2 jam atau dengan kapal fery memakan 10 menit menyeberangi Selat Segara Anakan di laut pantai selatan menuju Pulau Nusa Kambangan.

Semprong, salah satu moda transportasi untuk menuju Nusa Kambangan

Selain pulau ini memiliki kesan seram, ternyata pulau ini memiliki keindahan alam yang eksotis dan liar serta banyak daerah yang dapat dijadikan sebagai tempat eksplorasi bagi para petualang. Tapi ironinya tak banyak para penjelajah ataupun orang-orang yang hobi bepergian menjadikan tempat dengan luas daerah mencapai 21.000 hektar ini sebagai tempat eksplorasi atau tempat tujuan bepergian mereka. Contoh saja bila kita baru menginjakkan kaki di pulau ini, terdapat pemandangan pantai yang indah dengan nama yang unik yaitu Pantai Perpisahan di mana terdapat sebuah dermaga tempat para warga yang mayoritas nelayan serta alumnus Lembaga Permsyarakatan Nusa Kambangan menyandarkan perahu mereka dan terdapat sebuah patung replika pisau Kopasus menancap di karang di dekat pantai tersebut. Selain itu juga terdapat pantai pasir putih yang dapat dicapai dengan kendaraan dalam waktu tempuh dua jam perjalanan. Masuk ke dalam terdapat pemukiman warga yang mayoritas bersuku Jawa. Pemandangan hutan-hutan liar serta rawa menghiasi keindahan pulau tersebut. Serta di dalam pulau ini juga terdapat banyak gua karst dengan ornamen-ornamen indah yang jarang dimasuki oleh manusia. Tapi terdapat sebuah gua yang dikenal oleh umum di Pulau Nusa Kambangan yaitu Gua Ratu yang bisa dicapai dengan kendaraan mobil dalam waktu 20 menit di jalanan aspal yang rusak rusak. Di Gua Ratu sendiri konon memiliki jarak hingga 4,5 kilometer tapi jarang yang bisa masuk ke dalam karena selain medannya yang sulit juga karenan kurangnya persediaan oksigen di dalam gua. Selain Gua Ratu juga terdapat Gua Pasir yang terbuat dari pasir dan pemandangan di dalamnya hanya pasir.

Replika pisau Kopasus di Pantai Perpisahan, tempat pelantikan anggota Kopasus

 

Salah satu sudut pemandangan Pantai Perpisahan

Selain gua, pantai, serta hutan dan rawa, di Nusa Kambangan juga kita bisa mendapatkan cinderamata khas pulau ini, yaitu batu akik yang indah yang ditawarkan oleh orang-orang alumnus Nusa Kambangan bertato. Ternyata dibalik kesan seram dan menakutkan, Nusa Kambangan memiliki keindahan dan eksotisme tersendiri yang menjadikan Nusa Kambangan indah dan wajib dikunjungi.

Tulisan dan Foto oleh Blasius FSDW

3 thoughts on “Nusa Kambangan, Pulau Seram yang Eksotis

  1. Mantap!!!
    Data-data tentang Nusa Kambangan dan foto-fotonya sebaiknya digali lebih dalam lagi untuk dituangkan dalam tulisan jurnalistik.

  2. itu yang biasa bro. pernah ke pantai ujung barat dan selatan pulau nusakambangan belum? pantainya luas banget, berbentuk tapal kuda. ada satu sisi menghadap ke pantai selatan langsung berombak lumayan besar, dan sisi satunya menghadap ke arah pangandaran yang tenang tanpa ombak. pasir putih, bersih. sayang, saya tidak membawa kamera waktu pergi dan bermalam disana.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *