Tapa Brata Nyepi

Related Articles

Tanggal 16 besok bertepatan dengan tahun baru Nyepi 1932 Caka. Kata “nyepi” sendiri berarti membuat suasana sepi, tanpa kegiatan “amati karya” , tanpa cahaya “amati geni”, tanpa keluar rumah “amati lelungaan” dan tanpa hiburan “amati lelanguan”. Pada saat Nyepi umat Hindu di Indonesia melakukan semua itu, hal ini sering juga disebut “tapa brata penyepian”. Makna nyepi sebenarnya adalah agar semua umat Hindu menginstropeksi diri. Perayaan Nyepi bukan sekedar seremonial tahunan belaka. Bagi umat Hindu, Nyepi merupakan ritual suci sebagai bentuk pengorbanan kepada Yang Maha Kuasa.

Salah satu tradisi yang tak terpisahkan dari rangkaian Nyepi adalah perayaan malam sebelum Nyepi, pengarakan ogoh-ogoh. Manusia memiliki dua sifat, baik dan buruk. Ogoh – ogoh merupakan bentuk visualisasi keburukan. Pawai ogoh-ogoh di Bali yang penduduknya mayoritas Hindu berlangsung ramai. Setiap banjar berlomba membuat ogoh-ogoh, para pemuda-pemudi saling berkerja sama membuat ogoh-ogoh. Dengan ukuran dan designnya yang unik, antara satu banjar satu dengan yang lain pasti berbeda bentuk dan tema. Suasana kekeluargaan antar warga begitu kental terasa.

Untuk informasi saja, harga yang dibutuhkan untuk membuat satu ogoh-ogoh ternyata tidak murah. Untuk design yang biasa-biasa saja, minimal menghabiskan dana sampai 5 juta rupiah. Wow, harga yang fantastis bukan? Bayangkan jika ogoh-ogoh yang dibuat berukuran raksasa dengan design yang rumit, berapa nominal yang harus dikeluarkan untuk membuatnya.

Setelah ogoh-ogoh selesai, merupakan suatu tradisi bagi masyarakat Hindu untuk mengaraknya berkeliling. Biasanya ogoh-ogoh dibawa berkeliling oleh para muda-mudi berpakaian adat lengkap dengan iring-iringan gong dan musik gamelan khas Bali. Ogoh-ogoh diarak berkeliling desa, lalu dikumpulkan di lapangan besar, untuk kemudian dilombakan. Semua banjar berkumpul dengan aksi saling pamer, banjar manakah yang bisa membuat ogoh-ogoh terlihat lebih hidup.

Pada perlombaan ogoh-ogoh kali ini untuk juara  dimenangkan oleh Banjar Kepaon, Denpasar barat dengan tema “Dasa Muka” , yaitu ogoh-ogoh bermuka sepuluh. Acara berlangsung dengan ramai, aman dan meriah.

Walaupun berbeda, mereka saling menghargai satu sama lain. Mungkin inilah yang harus kita contoh, sebagai manusia yang hidup di zaman yang dimana rasa saling menghargai dan menghormati mulai terkikis oleh waktu, adat yang tetap kuat terpegang teguh walau globalisasi dan budaya barat mengikis perlahan. Seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat Bali tumbuh dengan tetap memegang nilai-nilai yang ada. Semoga kita dapat mencontoh kultur masyarakat Bali yang indah ini. []

Oleh Jemmy Jessica

Comments

  1. Tahu dari mana Nop? :laughing: <br /> <br />Tambahan saja, rangkaian nyepi itu bukan saja pawai ogoh2. Dua atau tiga hari sebelumnya ada ritual ke laut (melasti) yang bertujuan penyucian bhuana agung (alam semesta) dan bhuana alit (tubuh manusia) dimana keduanya itu tersusun dari unsur yang sama. <br /> <br />Ogoh-ogoh itu melambangkan butha kala, menginterpretasikan bentuk abstrak bhuta kala tersebut atau energi negatif/kegelapan, mengekspresikan nilai religius ruang-waktu. Diarak mengelilingi jalan desa/kota sebagai simbol siklus sakral perputaran waktu menuju ke pergantian tahun Caka yang baru. Kemudian dibakar (pralina), bukan untuk menghilangkan, melainkan untuk mengembalikan ke asalnya. <br /> <br />Sedangkan ketika nyepi, adalah tahun barunya itu. Dirayakan dengan tapa brata tersebut. Untuk intropeksi diri di alam semesta, dalam keheningan dan kedamaian. <br /> <br />Satu lagi, ogoh-ogoh tidak semuanya dilombakan, lomba ada karena pertumbuhan zaman. Tergantung di setiap daerahnya. Biasanya merupakan perkembangan karya kreatif anak2 muda bali akan seni dan keindahan. Mahal atau tidak, itu tergantung dari pembuatnya. Dan memang, yang penting sebenarnya adalah konsep kebersamaannya. <br /> <br />Jadi kalau penulis mengatakan juaranya adalah dari Banjar Kepaon, itu mungkin hanya kebetulan saja penulis mengamatinya di seputaran Denpasar. Di Klungkung, mungkin berbeda lagi juaranya. :laughing:

  2. dari nanya 2 ama driver gw….kemaren cuma nanya2 aj dikit…bis penasaran gw ama tradisi bali ini…kren cuy… <br />Thanx bwt sarannya…

  3. Wew jem…Gw penasaran ngerasain ada di Bali pas lagi Nyepi.. Btw baru tau gw Ogoh-Ogoh mahal juga bikinnya sampe 5 juta.. Tapi Ogoh-Ogoh yang sekarang bleh dipake lagi gak sih ya buat Nyepi tahun berikutnya?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Artikel Menarik

Impianku yang Terwujud di Kampung Londok

Saat saya menyadari tidak semua impian dapat menjadi kenyataan…yah, tak satupun dari kita tahu seberapa panjang umur kita dan apa yang akan terjadi pada...

Ditanami 1.000 Pohon, Gunung Pancar Bakal Makin Hijau

     Penangkar satwa liar bekerjasama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat I melakukan penanaman 1.000 pohon di Taman Wisata Alam (TWA)...

Buletin Bivak Edisi April 2012

Tak terasa sudah dua bulan sejak Bivak edisi Februari yang lalu terbit. Sudah waktunya bagi kami untuk menerbitkan edisi yang terbaru. Pada edisi kali...