Menyisir Kota-kota Pesisir
{nl}
[more]
Pukul 23.00, bus yang aku tumpangi masih belum jauh keluar tol Cikampek. Perjalanan bus hari itu berat sekali, perbaikan jalan di sepanjang Pantura ditambah ditutupnya beberapa ruas jalan memperlambat laju bus hingga melenceng jauh dari waktu tempuh normal.
Rencana awal untuk pulang mudik ke Solo pun dengan spontan dibatalkan. Disusul rencana dadakan : Jalan-jalan di
Hari minggu pagi, kami mengunjungi pelabuhan nelayan Tegalsari, terletak di ujung utara berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Di sini banyak kapal kayu penangkap ikan sedang bersandar setelah kurang lebih 15 hari mengarungi Laut Jawa.
Kami bertemu seorang nenek yang sedang membersihkan baju kemben kucelnya di air laut yang kotor berwarna ungu. Aku ikuti terus kegiatan nenek itu beberapa waktu, sambil sedikit berbincang untuk mengusir kecurigaannya. Akhirnya perbincangan lancar dan aku meminta izin mengambil foto pada saat beliau sedang membersihkan ikan. Beberapa hanya potongan ikan, sirip, dan kepala ikan, di samping beberapa ikan kecil.
“Yen saged disade nggih disade, Mas”, ujarnya ketika kutanya. Ternyata ikan tersebut diperolehnya dari pemberian awak kapal yang baru merapat. Jika laku dijual, jika tidak dikonsumsi sendiri.
Di sisi lain dermaga, aku lihat seorang menyelam dan sesekali menarik ban yang diapungkan yang digunakan untuk membawa kerang. Dia mencari kerang dengan cara menyelam ke dasar laut yang berpasir dan mengaduk aduk pasir itu hingga mendapatkan beberapa kerang. Aku amati beberapa kali penyelaman selama tigapuluhan detik, kadang hanya sekali menemukan kerang. Sungguh begitu beragam Tuhan memberikan jalan bagi manusia untuk mencari rizki.
Gaya bercerita yang mantap Bro. Foto-fotonya juga. <br /> <br />Baru tahu nih kalau Mas Taka juga jagoan bercerita. <br /> <br />:tongue:
:tongue: