Ranu Kumbolo

Kuota Pendaki Gunung Semeru Dibatasi

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Kota Malang, Jawa Timur (Jatim) membatasi kuota pendaki di Gunung Semeru (3.676 meter di bawah permukaan laut) maksimal 600 orang.

“Bila tidak dibatasi dikhawatirkan membahayan keselamatan para pendaki,” kata Kepala TNBTS Kota Malang, Jawa Timur (Jatim) Herry Subagiadi kepada wartawan, Jumat (7/7).

Kawasan Gunung Semeru dibuka kembali bagi segala aktifitas pendakian dan wisata sejak 17 Juni 2006. Sebelumnya, pada Januari-Maret 2006 atas rekomendasi badan meteorologi dan geofisika (BMG), seluruh kawasan ditutup karena diprediksi bakal terjadi cuaca buruk dengan intensitas curah hujan mencapai 400 milimeter.

Meskipun kawasan Gunung Semeru dibuka, para pendaki diminta memperhatikan papan penunjuk arah yang sudah dipasang petugas di sepanjang jalur pendakian. Papan penunjuk arah itu dipasang di jalur pendakian bagian barat arah puncak mahameru.

“Di bagian barat seluruh kawasan dinyatakan aman karena tiga dapur magma tidak aktif,” ujarnya.

Sedangkan di bagian Timur, dilarang dilakukan pendakian karena di kawasan itu terdapat tiga titik ’sadel’ yang menjadi areal dapur magma aktif. Di daerah ini, sering mengeluarkan material vulkanik dan lava pijar.

Untuk keperluan pendakian, TNBTS membatasi kuota jumlah pendaki maksimal 600 orang dengan batas toleransi ditambah 10 persen yang diperuntukkan bagi pendaki dari luar Jawa.

“Penambahan batas toleransi 10 persen ini juga untuk mengantisipasi membludaknya jumlah pendaki luar Jawa,” tegasnya.

Sejauh ini petugas baru mencatat ada 60 pendaki yang melakukan aktifitas pendakian di Gunung Semeru. Jumlah pendaki ini terhitung sejak dibuka pada 17 Juni 2006. Jumlah pendaki akan terus bertambah ketika mendekati 17 Agustus.

“Sudah menjadi kebiasaan para pendaki akan melakukan upacara dalam rangka memeringati kemerdekaan RI dengan membentangkan bendera merah putih di puncak mahameru,” tuturnya.

Sejauh ini status Gunung Semeru masih waspada. Tidak ada peningkatan aktifitas. Pantauan visual Gunung dalam kondisi tenang dengan cuaca mendung. Terjadi letusan asap setinggi 500-600 meter di atas bibir kawah. Letusan ini bila tertiup angin kearah barat akan menimbulkan hujan abu di kawasan Malang dan sekitarnya.

Sedangkan untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal tidak diinginkan, telah disiagakan sebanyak 17 personil yang ditempatkan di pos komando (Posko) kawasan Ringinanom, Kalimati, Arcopodo, Ranu Pane, Ranu Gumbolo.

Untuk itu, lanjutnya, bagi para pendaki yang sedang melakukan pendakian diminta agar meningkatkan kewaspadaan. Sebab sewaktu-waktu aktifitas Gunung Semeru bisa meningkat dengan mengeluarkan material vulkanik berupa debu, pasir, batu, dan lava pijar.

Selain meningkatkan kewaspadaan, para pendaki diminta pula memerhatikan perbekalan ketika melakukan pendakian.

“Segera lapor petugas bila terjadi bahaya,” tukasnya. []

Penulis : Bagus Suryo
Sumber : Media Indonesia Online, Edisi 7 Juli 2006

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *