Kerusakan Hutan di Kotawaringin Timur Tertinggi di Kalteng
Kerusakan hutan di Kabupaten Kotawaringin Timur tertinggi di Provinsi{nl}Kalimantan Tengah (Kalteng). Berdasarkan Badan Pengelola (BP) Daerah{nl}Aliran Sungai (DAS) Kahayan pada 2004 saja kerusakannya sudah mencapai{nl}973 ribu hektare.{nl}{nl}
[more]
Kerusakan hutan di Kabupaten{nl}Kotawaringin Timur tertinggi di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).{nl}Berdasarkan Badan Pengelola (BP) Daerah Aliran Sungai (DAS) Kahayan{nl}pada 2004 saja kerusakannya sudah mencapai 973 ribu hektare.
{nl}
{nl} “Setelah Kotawaringin Timur{nl}diikuti Kabupaten Seruyan dengan tingkat kerusakan hutan mencapai 819{nl}ribu hektare. Selain akibat pembalakan liar, kerusakan itu juga karena{nl}kebakaran hutan, perambahan hutan, peralihan fungsi hutan menjadi{nl}perkebunan,” ujar Kepala BP DAS Kahayan Sri Sayuto kepada wartawan di{nl}Palangkaraya, Rabu (12/7).
{nl}
{nl} Untuk mengatasinya, perlu{nl}pengawasan kuat, agar tak lagi terjadi kasus illegal logging.{nl}Sayangnya, kata Sri Sayuto, pengawasan masih sangat lemah. Buktinya,{nl}terjadi pembalakan liar baru-baru ini di Taman Nasional Sebangau.{nl}Ditemukan ribuan potong kayu yang dibabat di sana.
{nl}
{nl} Di luar itu, ada faktor rendahnya{nl}tingkat kesadaran kepala daerah (Bupati) untuk melakukan gerakan{nl}reboisasi di daerahnya. Para kepala daerah takut melakukan reboisasi,{nl}karena khawatir pekerjaannya tak tepat sasaran atau gagal.
{nl}
{nl} Pekerjaan reboisasi ini memang{nl}perlu pengawasan, apalagi karena kawasannya berada jauh di pedalaman.{nl}Oleh karena itu, kata Sri, para bupati hanya berani sedikit melakukan{nl}reboisasi. Akibatnya, terjadi banjir setiap tahun di Kalteng.
{nl}
{nl} Ke depan reboisasi harus{nl}dilakukan maksimal karena kerusakan hutan yang terjadi di Kalteng sudah{nl}mencapai 4 juta hektare. Laju tingkat kerusakan hutan mencapai 150 ribu{nl}hektare per tahun, sedangkan laju reboisasi hanya 50 ribu hektare.{nl}Artinya, per tahun reboisasi hanya mampu melakukan 1/3 dari laju{nl}kerusakan hutan. (SS/OL-02).
{nl}
{nl}Penulis : Surya Sriyanti
{nl}Sumber : Media Indonesia Online, Edisi 12 Juli 2006
{nl}{nl}{nl}