ATEX IV 2024: Sukses Mencapai Atap Eropa
Rabu,4 September 2024
Sekretariat ASTACALA, Gd. Student Hall, Telkom University, Kab. Bandung, Jawa barat
Bandung, 25 Agustus 2024 – Tim ASTACALA Tel-U International Expedition IV (ATEX) 2024 berhasil mencapai puncak Gunung Elbrus di Rusia pada tanggal 22 Agustus 2024. Ekspedisi ini diikuti oleh dua anggota ASTACALA yaitu, Abdullah (A-192-KH) dan Tarsin Juniver Tarigan (AM-003-RR). Meskipun menghadapi tantangan fisik dan kondisi alam yang ekstrem, salah satu anggota tim berhasil mengibarkan bendera ASTACALA di puncak tertinggi Eropa.
Tim memulai perjalanan dari Indonesia pada 14 Agustus 2024 dan tiba di kaki Gunung Elbrus pada 16 Agustus 2024. Pendakian resmi dimulai pada 17 Agustus 2024, diawali dengan proses aklimatisasi selama empat hari untuk menyesuaikan kondisi tubuh dengan suhu dan ketinggian yang ekstrem. “Aklimatisasi sangat penting bagi kami agar dapat menghadapi tantangan di puncak dengan kondisi fisik yang optimal,” ujar Abdullah, salah satu anggota tim. Total tim pendakian sebanyak 11 orang, 2 orang guide,2 tim ASTACALA dan 7 orang lagi dari mancanegara. Pada hari aklimatisasi terakhir ada 1 orang dari tim mancanegara memilih untuk berhenti karena faktor kesehatan membuat tim hanya tersisa delapan orang
Selama aklimatisasi, tim juga mengadakan kampanye peduli lingkungan dengan memainkan alat musik tradisional Sape. Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang deforestasi besar-besaran yang terjadi di hutan Kalimantan. “Kami ingin menggunakan momen ini untuk menyuarakan pentingnya pelestarian hutan Kalimantan, yang merupakan paru-paru dunia dan rumah bagi keanekaragaman hayati yang luar biasa,” tambah Abdullah.
Pada malam tanggal 21 Agustus pukul 21.00 waktu Rusia, tim ASTACALA bersama dengan satu guide memulai pendakian menuju puncak. Sementara itu, enam dari delapan pendaki dari tim lain memilih menggunakan snow cat untuk menghemat tenaga mereka. “Kami memilih untuk tidak menggunakan snow cat karena disinilah letak tantangan sejatinya. Disini, mental, fisik, dan ego kami diuji,” ungkap Abdullah. Perjalanan menuju puncak dilakukan di tengah gelapnya malam dengan disertai angin yang kencang. “Rasa takut dan lelah selalu mengintai, tetapi semangat dan kebanggaan untuk mengibarkan bendera di puncak Elbrus menjadi motivasi kami untuk terus maju,” tambahnya. Tim ASTACALA berjuang melawan suhu yang membekukan dan medan yang berbahaya. “Di bawah langit Elbrus yang gelap dan angin yang begitu kencang, ada momen dimana rasa takut hampir menguasai kami. Tetapi kami tahu bahwa di balik setiap langkah berat ini, ada rasa bangga yang menunggu di puncak,” kata Tarsin Juniver Tarigan. Ketika suhu semakin turun dan oksigen semakin menipis, hanya Abdullah yang berhasil melanjutkan pendakian hingga ke puncak, sementara Tarsin terpaksa berhenti karena kondisi fisiknya yang tidak memungkinkan untuk terus melanjutkan perjalanan.
Tim meninggalkan Gunung Elbrus dan memulai perjalanan pulang ke Indonesia pada 24 Agustus 2024 dini hari. Mereka tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada 25 Agustus 2024 dalam keadaan sehat walafiat. Keberhasilan ini menjadi motivasi bagi ASTACALA untuk terus berpartisipasi dalam kegiatan internasional yang menggabungkan petualangan dan kampanye lingkungan.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada seluruh anggota ASTACALA yang, dengan penuh dedikasi dan semangat, telah memberikan dukungan serta kontribusi nyata dalam menyukseskan ekspedisi ini. Dukungan moral, tenaga, dan waktu yang telah kalian curahkan menjadi fondasi kokoh bagi keberhasilan kita bersama. Tak lupa, penghargaan setinggi-tingginya kami haturkan kepada para sponsor yang dengan kepercayaan dan bantuan tulus, memungkinkan terlaksananya ekspedisi ini. Tanpa dukungan kalian, cita-cita besar ini tak akan mungkin terwujud. Bersama, kita telah menorehkan sejarah baru yang akan selalu menjadi kebanggaan kita semua.
Nantikan cerita serunya di website astacala.org dan Film Dokumenter di Youtube @PMPAAstacala
ASTACALA!!!