Pendidikan Dasar Astacala 18
Regenerasi, merupakan suatu hal yang vital dalam sebuah proses kehidupan suatu organisasi untuk tetap melangsungkan eksistensinya. Astacala sebagai sebuah organisasi kepecintaalaman telah melaksanakan kegiatan pendidikan dasarnya yang ke-18 sebagai sebuah ritual regenerasi dalam bentuk penerimaan anggota baru yang telah diselesaikan akhir Januari 2010 kemarin.
Pada tanggal 29 November 2009 merupakan hari pembukaan PDA 18, dimana pada hari tersebut para calon anggota Astacala berkumpul menjadi satu untuk mengikuti upacara pembukaan acara ini di lapangan depan wall climbing Astacala.
Acara harian PDA 18 ini sendiri adalah tes fisik dan latihan fisik serta materi kelas secara rutin. Dari tes fisik diharapkan panitia mampu mengukur dan mengetahui tingkat kemampuan dan peningkatan kondisi fisik siswa pendidikan dasar, sedangkan latihan fisik adalah media peningkatan kondisi fisik tersebut. Untuk materi kelas sendiri, sebagai media agar semua teori kepecintaalaman dapat disampaikan oleh instruktur dan para siswa pendidikan dasar mampu menguasai semua teori tersebut sebelum mempraktikannya langsung di lapangan.
Setelah semua materi kelas dilaksanakan, dilaksanakanlah pula praktik kecil lapangan PDA 18 pada hari Sabtu – Minggu tanggal 12-13 Desember 2010 di daerah Pangalengan, Bandung. Di sini siswa pendidikan dasar diberikan gambaran akan kondisi hutan yang sesungguhnya, mempraktikan semua teori yang telah didapat. Dari membuat bivak ponco, membuat api, mencari kayu, memasak, dan lain-lain. Praktik kecil ini diisi pula dengan praktik navigasi darat dimana salah satunya adalah dengan kegiatan sistem pencarian point dari kordinat yang telah diberikan oleh panitia.
Pada tanggal 21 Januari 2010, tibalah acara puncak pendidikan dasar yaitu praktik besar yang akan dilaksanakan hingga tanggal 31 Januari 2010 dari Purwakarta, Situ Lembang, sampai ke Gunung Tangkuban Perahu. Seiring berjalannya waktu, berguguranlah satu persatu siswa pendidikan dasar sehingga hanya 12 orang yang mengikuti praktik besar ini sampai akhir. Praktik besar dimulai dengan perjalanan panjang (long march) dan dilanjutkan dengan kegiatan gunung hutan dan survival.
Long march ditempuh sangat panjang diiringi hujan lebat pada hari pertama. Begitu juga untuk hari selanjutnya sampai dengan ke titik tempat pertemuan untuk materi gunung dan hutan.
Ketika materi gunung hutan, instruktur mendidik siswa agar mengetahui betapa pentingnya shelter, perapian, dan teknik hidup di alam bebas. Dipompakan semangat kepada siswa untuk membuat shelter yang lebih baik dan mengajarkan betapa bermanfaatnya api, dari menghangatkan badan maupun menghindari serangan binatang buas. Begitu pula teknik navigasi, dengan teknik tersebut, para siswa dibimbing untuk menemukan titik camp yang dituju. Selain itu ada pengenalan materi bozo, untuk mengenalkan siswa terhadap tumbuhan maupun hewan di hutan yang bisa dimakan.
Untuk kegiatan survival, sangat terlihat siswa pendidikan dasar mulai dilanda rasa lelah yang amat sangat. Fisik dan mental. Dilihat dari pergerakan maupun aktivitas sosial yang mulai berkurang, bahkan sedikit ada perselisihan. Materi yang ada di survival adalah trap. Trap adalah ilmu membuat jebakan agar mendapatkan makanan ketika kita harus survive di alam bebas. Selain itu ada pula materi bivak alam maupun tidur kalong pada malam hari.
Setelah sepuluh hari di hutan, tibalah waktunya penutupan yang dilaksanakan pada hari minggu tanggal 31 Januari 2010. Demi mendapatkan calon anggota yang tangguh, penutupan diisi oleh teriakan-teriakan pembangkit semangat dan motivasi oleh beberapa anggota sepuh. Diisi pula pemberian wacana kepemudaann dan kemahasiswaan oleh dua orang anggota kehormatan Astacala, Bapak Bambang Hidayat yang merupakan mantan rektor pertama IT Telkom dan Bapak Hendro Prastowo yang juga pernah menjabat sebagai pembina Astacala.
Upacara yang berjalan biasa berubah menjadi hening dan khidmat. Fokus pada satu pembicara. Menjelang siang, setelah perdebatan dan presentasi yang cukup meyakinkan, akhirnya dipilihlah nama Kabut Belantara sebagai nama angkatan Pendidikan Dasar 18 ini yang berjumlah dua belas orang.
“Kami bukanlah orang kuat, tetapi kami mempunyai mental kuat yang akan menjadikan kami orang yang bertekad kuat diiringi jiwa yang bersemangat”. Semoga dari angkatan Kabut Belantara ini, Astacala mempunyai generasi penerus yang lebih baik dan mampu menjaga amanah sehingga menjadikan Astacala menjadi lebih baik, berguna bagi bangsa dan negara serta alam dan lingkungan. []
Oleh Tim Redaksi Astacala
mantap matthew…lanjutkan…mananeh yang lain…
Selamat atas dilantiknya anggota baru ASTACALA. Semoga menjadi orang berguna bagi bangsa dan negara.
Selamat.. <br /> <br />Salam Lestari.. ! <br /> <br />semoga tetatp sukses dan terus berjaya di atas bumi tuhan ini setelah diksar yang ke 18. salam hangat untuk kawan-kawan semua dari kami di Banda Aceh.
Salam Lestari dan Keadilan… <br /> <br />Selamat atas dilantiknya anggota baru Astacala angkatan ke 18, semoga sukses selalu dan semakin jaya dalam berjuang demi lingkungan hidup yang lestari dan berkeadilan.. <br /> <br />Saleum Kamoe.. <br />Muhajir <br /> <br />Mapala Hukum Unsyiah <br />[email protected] <br />[email protected]